Abstrak


Program Teken (Telaten Eling Kekancan Etung Seneng) Untuk Meningkatkan Fungsi Kognitif Lansia


Oleh :
Ida Untari - T511608004 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Gangguan fungsi kognitif ringan (mild cognitive impairment/ MCI) yang merupakan bagian dari sindrom geriatri menempati urutan kedua di Indonesia   (sebesar   38,4%).       Kombinasi   intervensi   ini   disusun   dengan memperhatikan  kearifan  lokal,  sehingga  program  dikenalkan  dengan  istilah program TEKEN yang berasal dari bahasa Jawa, singkatan dari Telaten Eling Kekancan Etung lan Seneng. Tujuan penelitian adalah menganalisis effect size intervensi  program  TEKEN,  menganalisis  secara  bersama  faktor-faktor  yang memperkuat atau memperlemah dalam menjelaskan hubungan antara intervensi program   promosi   kesehatan   dengan   fungsi   kognitif   lansia   dengan   MCI, menganalisis hubungan antara sikap dan niat pada TPB dengan perilaku mengikuti program TEKEN dan fungsi kognitif lansia dengan MCI serta menjelaskan persepsi lansia, kader kesehatan, petugas kesehatan terkait dengan program TEKEN. Metode penelitian: Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods. Teknik sampling menggunakan multistage random sampling. Instrumen menggunakan  MMSE  dan  MoCA-Ina,  lembar  pencatatan  kehadiran  lansia, panduan  wawancara,  program  promosi  kesehatan  meliputi  program  TEKEN, pelatihan  kognitif,  senam  dan  pendidikan  kesehatan  sebagai  kontrol.  Semua program  dilaksanakan  dua  kali  seminggu  selama  24  kali  pertemuan.  Metode analisis menggunakan effect size/ES (d), regresi logistic, korelasi Kendall Tau Test pada SPSS 22, dan  qualitative content analysis.
Hasil: hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa: Program TEKEN mempunyai ES (d) cukup besar (0,46) < program> program kognitif > senam serta dapat menjadi nilai standar awal pada penelitian berikutnya. Lama pendidikan mempunyai hubungan paling signifikan. Sikap mempunyai hubungan dengan niat pada pengukuran MoCA-Ina tapi tidak pada pengukuran MMSE. Niat tidak dapat memprediksi perilaku lansia dengan MCI dalam mengikuti program TEKEN namun berhubungan dengan fungsi kognitif pada pengukuran MMSE. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa:   pelaksanaan program TEKEN menghasilkan manfaat secara psikologis, sosial, ingatan. Memerlukan dukungan keluarga kader dan masyarakat.
Kesimpulan: Program TEKEN mempunyai hubungan dengan fungsi kognitif lansia dengan MCI.

Kata kunci: Program TEKEN, Lanjut usia (lansia), Mild Cognitive Impairment
(MCI)