Abstrak


Modifikasi Alat Angkut Limbah Padat Produksi berdasarkan Pengukuran Antropometri Pekerja untuk Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal di PT. X


Oleh :
Aina Mardiyah - R0218005 - Sekolah Vokasi

Permasalahan di PT. X berupa penggunaan troli limbah yang kurang ergonomis dengan tinggi, lebar, dan diameter pegangan yang tidak sesuai dengan ukuran antropometri pekerja sebagai operatornya sehingga menyebabkan ketidaksesuaian postur saat bekerja dan timbulnya keluhan muskuloskeletal. Temuan tersebut selaras dengan hasil pendataan rutin bulanan perusahaan didapatkan hasil rata-rata pada periode tahun 2021 24% penyakit tertinggi di PT. X adalah myalgia yang termasuk dalam keluhan musculoskeletal dibandingkan 9 penyakit lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan modifikasi troli limbah berdasarkan pengukuran antropometri pekerja untuk mengurangi keluhan muskuloskeletal pada pekerja pengangkutan limbah padat produksi di PT. X.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test and post test. Populasi penelitian yaitu 40 pekerja pengangkutan limbah padat produksi di PT. X. Teknik sampling/responden yang digunakan yaitu non probability sampling teknik purposive sampling dengan kriteria responden: berjenis kelamin laki-laki, berumur 25 – 65 tahun, durasi pekerjaan 8 jam kerja per hari, dan tidak merokok. Perhitungan kemungkinan drop out 10% sehingga didapatkan responden berjumlah 33. Analisis data univariat dilakukan dengan uji keseragaman dan uji kecukupan data antropometri sedangkan analisis bivariat dilakukan dengan Uji Wilcoxon pada pada penilaian postur kerja dengan metode REBA dan keluhan muskuloskeletal dengan kuesioner NBM sebelum & setelah diberikan perlakuan.

Hasil modifikasi troli limbah membuktikan adanya perbedaan dan penurunan keluhan muskuloskeletal yang dirasakan pekerja dengan hasil Uji Statistik Wilcoxon p value 0,00 < 0>Negative Ranks sebesar 33 membuktikan bahwa semua responden penelitian ini mengalami penurunan keluhan dengan rincian awalnya 19 responden masuk kategori risiko sangat tinggi dan 14 masuk kategori tinggi menjadi 7 responden masuk kategori tinggi, 23 responden masuk kategori sedang, dan 3 responden masuk kategori rendah.