Abstrak


Analisis Natural Weathering pada Komposit Recycled Polypropylene dan Serat Bambu


Oleh :
Arianti Ramadhani - K2517013 - Fak. KIP

Tujuan utama dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Natural Weathering terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro pada komposit recycled polypropylene dengan penguat serat bambu. Penelitian ini dapat digunakan memprediksi seberapa lama ketahanan material komposit jika digunakan di dalam ataupun luar ruangan dalam jangka waktu tertentu. Recycle polypropylene digunakan sebagai matriks pada komposit dan serat penguat komposit dari bambu petung (dendrocalamus asper).
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah eksperimen. Spesimen komposit rPP-bambu dibuat dengan menggunakan mesin extrusion molding dan injection molding. Fraksi yang digunakan dalam pembuatan spesimen adalah 10% serat bambu dan 90% matriks recycle polyprolyne. Sampel rPP-bambu dibuat dengan 3 variasi waktu pemaparan, 0 bulan (tanpa pemaparan), 1 bulan dan 2 bulan. Dari 3 jenis variasi sampel tersebut akan dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui seberapa kekuatan tariknya kemudian untuk melihat struktur mikro komposit dilakukan SEM (Scanning Microscopy Electrone).
Hasil penelitian setelah dilakukan Natural Weathering pada 3 variasi sampel menunjukkan kekuatan tarik pada sampel 0 bulan (tanpa pemaparan), 1 bulan dan 2 bulan berturut-turut sebesar 18,1 MPa dengan elongasi 5%, 19,5 MPa dengan elongasi 6,4?n 19,3 MPa dengan elongasi 6.6%. Variasi 0 bulan menjadi variasi sampel dengan nilai Modulus Young tertinggi dari semua variasi sampel yakni sebesar 222 MPa, kemudian variasi 1 bulan sebesar 206 MPa dan variasi 2 bulan sebesar 141 MPa. Dan setelah dilakukan SEM, struktur mikro pada sampel 0 bulan menunjukkan ikatan antara matriks-serat masih bagus, namun terdapat banyak void yang terbentuk yang mana hal tersebut mempengaruhi kekuatan tarik dari komposit menjadi lemah. Kemudian pada sampel variasi 1 bulan yang merupakan variasi dengan kekuatan tarik tertinggi ternyata ikatan antar matriks-seratnya masih bagus. Dan, pada variasi 2 bulan gap antara matriks dan bambu mulai terbentuk, serat bambu sudah menyerap banyak air sehingga bentuknya sudah tidak terlalu utuh, hal tersebut menyebabkan turunnya nilai kekuatan tarik pada komposit. Implikasi dari penelitian yang telah dilakukan komposit ini tidak terlalu sesuai jika digunakan di luar ruangan dengan beban yang tinggi dan jangka waktu yang lama.

Kata kunci : Natural Weathering, Recycle Polypropylene, Serat Bambu, Kekuatan    Tarik, Scanning Electrone Microschophy