Abstrak


KEBANGKITAN POPULISME ISLAM DI KOTA SURAKARTA YANG SEDANG BERUBAH (MEDIUM 2012-2022)


Oleh :
Muhammad Rifai - D0318039 - Fak. ISIP

Pasca otoritarianisme, sikap dan gerakan politik di Indonesia mulai diperlihatkan di ruang publik. Demokratisasi yang muncul tersebut memberikan akses kepada segala bentuk wacana politik termasuk populisme. Populisme di Indonesia termasuk kategori populisme kanan berbasis identitas agama yakni islam, populisme islam di Indonesia dibidani oleh dua macam kelompok yakni islam politik dalam arena negara dan luar arena negara. Keduanya memiliki wacana politik yang sama. Kota Surakarta sebagai salah satu Kota modern di Jawa Tengah tidak luput dari gelombang populisme. Hal tersebut tidak lepas dari faktor persoalan multi-dimensional dan pertentangan ideologis yang telah lama mengakar antara kelompok islamis dengan nasionalis. Studi ini menggunakan teori praktik sosial Pierre Bourdieu yang terdiri dari Habitus, Modal, dan Arena. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan tafsir reflektif kritikal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya gerakan populisme islam di Kota Surakarta adalah akibat adanya persoalan multidimensi yang terdiri dari sosial, ekonomi, politik, dan hukum serta adanya wacana kolektif tentang islam atau syariat islam sebagai alternatif. Melalui kesamaan wacana tersebut kemudian menjadi dasar motif relasi antara kelompok islam politik dalam dan luar arena negara.