Dunia global melalui SDGs sangat mendukung peningkatan pembangunan masyarakat melalui pendidikan. Pemerintah Indonesia melalui NAWACITA sangat mendorong peningkatan kualitas pendidikan salah satunya melalui prasarana yang memadai. Pendidikan alternatif saat ini tengah menjadi tren di masyrakat, salah satu yang banyak diminati adalah sekolah alam. Sekolah alam adalah sekolah yang berwawasan lingkungan. Anak usia SD cocok dengan karakter pembelajaran di sekolah alam yang lebih banyak praktik daripada teori karena pada usia ini anak lebih mudah belajar melalui praktikum. Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui RJPMD sangat mendukung peningkatan prasarana pendidikan. Berlatar belakang daerah agraris dan masih minimnya prasarana sekolah alam menjadi potensi perancangan sekolah alam di Kabupaten Karanganyar. Objek rangcang bangun ini menerapkan prinsip aristektur ekologis yang berwawasan lingkungan. Tujuan peracangan ini adalah merancang sekolah alam yang mampu menjadi wadah pendidikan alternatif sekolah dasar di Karanganyar dengan pendekatan ekologis. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif terdiri atas identifikasi masalah dan tujuan, pengumpulan data, analisis, serta merumuskan konsep. Kriteria desain yang digunakan pada analisis mengkolaborasikan 4 prinsip arsitektur ekologis dengan 6 tolok ukur bangunan hijau. Kriteria desain tersebut menghasilkan konsep tapak yang memerhatikan lingkungan, konsep masa dan tampilan hemat energi, konsep struktur ramah lingkungan, serta konsep utilitas yang mendukung pengadaan sumber energi alternatif.
