Abstrak


PAMERAN KEBERSIHAN PERTAMA HINDIA BELANDA DI BANDUNG TAHUN 1927


Oleh :
Maimun Agil Sadid - B0417035 - Fak. Ilmu Budaya

Penelitian yang berjudul Pameran Kebersihan Pertama Hindia Belanda di Bandung Tahun 1927 ini merupakan penelitian sejarah yang menjelaskan penyelenggaraan pameran kebersihan pertama dan dampaknya untuk propaganda hygiene di Hindia Belanda. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan (1) Faktor-faktor yang melatarbelakangi penyelenggaraan pameran, (2) Penyelenggaraan pameran dari persiapan hingga pasca acara, (3) Dampak pameran terhadap kebijakan kebersihan Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Dengan memanfaatkan sumber sezaman sebagai sumber utama, penelitian ini memakai majalah mingguan, surat kabar sezaman dan laporan penyelenggaraan. Diantaranya surat kabar Algemeen Handelsblad, De Locomotief, De Sumatra Post, Haagsche Courant, kemudian majalah Indie Geillustreerd Tijdschrift voor Nederland en Kolonien, serta catatan M.A.J Kelling dalam De Eerste Hygiene Tentoonstelling in Nederlandsche Indie Hasil penelitian menunjukkan, penyelenggaran Pameran Kebersihan Pertama Hindia Belanda di Bandung tahun 1927 dipengaruhi oleh Kondisi Kesehatan di Hindia Belanda yang mengalami berbagai macam wabah penyakit,Peningkatan program pemerintahan Hindia Belanda dalam bidang Hygiene dan Propaganda. Pameran Kebersihan Pertama Hindia Belanda di Bandung Tahun 1927 diselenggarakan pada bulan Juni hingga Juli tahun 1927 di Bandung yang diketuai oleh Prof. H. M. Neeb. Pameran diikuti oleh pihak swasta dan juga instansi pemerintah. Stan pameran dibagi menjadi 3 divisi utama. Pengunjung pameran hingga hari terakhir tercatat hampir 200 ribu orang. Faktor lain yang mempengaruhi peningkatan pengunjung pada Jaarbeurs tahun 1927 dibanding tahun-tahun sebelumnya adalah penggunaan media untuk memaksimalkan tujuan dari pameran ini dan hadirnya pembesar pribumi ikut andil dalam hal ini. di mana Pasca penyelenggaraan Pameran EHTINI ditemukan dampak pada Bandoeng sebagai wilayah penyelenggaraan. Peningkatan ekonomi ditunjukkan dengan peningkatan perusahaan di Bandoeng, pembangunan fasilitas seperti Hotel, peningkatan wisatawan.Selain dampak terhadap kota Bandoeng. Dijalankannya program propaganda hygiene sebagai perluasan dari materi Pameran EHTINI