Abstrak


Persepsi Pasien Gagal Jantung terhadap Kepatuhan Pengobatan pada Masa Pandemi COVID-19 di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Surakarta


Oleh :
Nurhanifa Febriyanti - M0618038 - Fak. MIPA

Gagal jantung menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas di dunia. Kepatuhan pengobatan diperlukan dalam pengelolaan penyakit gagal jantung. Salah satu faktor berhubungan dengan pasien yang memengaruhi kepatuhan adalah persepsi pasien. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi persepsi pasien gagal jantung terhadap kepatuhan pengobatan pada masa pandemi COVID-19 di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret ditinjau dari aspek access and use medication, healthcare encounters, improved self-care in the shadow of COVID-19, keyakinan terhadap pengobatan, knowledge and diagnosis, dan support system.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis pada 40 pasien berdasarkan data dari rekam medis dan wawancara kepada pasien gagal jantung di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret. Pengukuran kepatuhan menggunakan kuesioner MGL-4. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square atau uji Fisher untuk mengidentifikasi faktor yang memengaruhi kepatuhan pengobatan dan analisis tematik hasil wawancara menggunakan Open Code 4.03 untuk menganalisis persepsi pasien terhadap kepatuhan pengobatan.

Hasil penelitian menunjukkan 23 pasien (46%) termasuk kepatuhan pengobatan sedang dan 17 pasien (34%) termasuk kepatuhan pengobatan rendah. Persepsi pasien terhadap access and use medication yaitu access medication meliputi akseptabilitas, aksesibilitas geografis dan finansial, serta ketersediaan obat; use medication meliputi antisipasi efek obat, kebiasaan saat minum obat, penghambat efektivitas pengobatan dan penunjang efektivitas pengobatan. Aspek healthcare encounters meliputi ada penghambat kontrol ke dokter, keyakinan terhadap penyedia layanan kesehatan dan  tidak kontrol rutin ke dokter. Aspek improved self-care in the shadow of COVID-19 meliputi ketakutan terhadap COVID-19 dan meningkatnya upaya self-care karena takut COVID-19. Aspek keyakinan terhadap pengobatan meliputi kekhawatiran terhadap obat, keyakinan terhadap Tuhan, obat penyebab kesembuhan, dan optimisme untuk sehat. Aspek knowledge and diagnosis meliputi kekurangan informasi terkait penyakit dan memahami penyakit. Aspek support system meliputi membutuhkan support system dari orang sekitar dan terbiasa hidup sendiri.