Keterampilan menulis penting dikuasai oleh peserta didik dalam belajar biologi. Keterampilan menulis memiliki aspek konten, organisasi, kosakata, tata bahasa, dan tata penulisan. Berdasarkan temuan hasil observasi dan wawancara perlunya ditingkatkan keterampilan menulis setiap peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan menulis peserta didik antara sebelum dan sesudah tindakan, serta untuk meningkatkan kemampuan menulis mereka melalui penerapan model discovery learning yang dipadukan dengan penugasan portofolio berupa penulisan esai. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subject penelitian peserta didik kelas XI F4 SMA Negeri 1 Mojolaban tahun Pelajaran 2024/2025 sebanyak 36 peserta didik. Data keterampilan menulis diperoleh dari lembar penilaian keterampilan menulis. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian skor awal keterampilan menulis pada aspek isi sebesar 59,7%, organisasi sebesar 51,9%, kosakata sebesar 53,6%, tata bahasa sebesar 51,3%, dan tata penulisan sebesar 44,1?ngan rata-rata seluruh aspek 52,1?n berada pada kriteria sangat rendah. Setelah penerapan pada siklus 1 hingga siklus 3, terjadi peningkatan skor secara bertahap pada semua aspek keterampilan menulis. Pada siklus 3 skor isi sebesar 85,8%, organisasi sebesar 84,4%, kosakata sebesar 85,2%, tata bahasa sebesar 83,8%, dan tata penulisan sebesar 80?ngan rata-rata dari seluruh aspek 83,8?n berada pada kriteria tinggi. Capaian keterampilan menulis peserta didik menunjukkan peningkatan pada setiap siklus. Pada aspek isi, skor pada tahap pra-siklus adalah 59,7%, meningkat menjadi 70,5% pada siklus I, 77,2% pada siklus II, dan mencapai 85,8% pada siklus III. Untuk aspek organisasi, pada pra-siklus sebesar 51,9%, naik menjadi 68,3% di siklus I, 74,7% di siklus II, dan 84,4% di siklus III. Pada aspek kosakata, nilai meningkat dari 53,6% di pra-siklus, menjadi 65,5% di siklus I, 75,5% di siklus II, dan 85,2% di siklus III. Aspek tata bahasa menunjukkan peningkatan dari 51,3% pada pra-siklus, menjadi 61,3% di siklus I, 72,7% di siklus II, dan 83,8% di siklus III. Sedangkan pada aspek mekanisme penulisan, skor awal sebesar 44,1% meningkat menjadi 56,9% di siklus I, 70% di siklus II, dan 80% di siklus III. Hasil wawancara dengan guru dan peserta didik mengindikasikan bahwa penggunaan model discovery learning yang dipadukan dengan penugasan portofolio berupa penulisan esai terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa.