INOVASI PRODUK BOLU KUKUS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG UBI UNGU DAN TEPUNG MOCAF SEBAGAI PANGAN FUNGSIONALABSTRAK Bolu kukus yaitu suatu jajanan tradisional Indonesia cukup populer karena mempunyai tekstur lembut dan rasa manis. Biasanya, bolu kukus diolah dengan menggunakan tepung terigu, yang mengandung gluten, sebagian besar masih bergantung pada impor. Kondisi ini menjadi tantangan dalam mendukung diversifikasi pangan berbasis bahan lokal serta kurang sesuai bagi konsumen yang memiliki intoleransi terhadap gluten. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bolu kukus dengan substitusi tepung ubi ungu dan tepung mocaf meliputi tepung mocaf, tepung ubi ungu, tepung terigu, telur, gula, super polymer, susu bubuk, margarin, santan, minyak goreng. Proses pembuatan bolu kukus dengan substitusi tepung ubi ungu dan tepung mocaf diawali dengan pencampuran telur, super polymer, dan gula. Pemasukan bahan kering antara lain: tepung ubi ungu, tepung terigu, tepung mocaf, susu bubuk, pemasukan bahan basah antara lain: santan dan minyak goreng, pemasukan pada loyang, pengukusan, pendinginan dan pengemasan. Berdasarkan hasil uji organoleptik sampel yang terpilih yang paling disukai panelis yaitu formulasi F3 dengan 40 gram tepung ubi ungu dan 60 gram tepung mocaf. Hasil analisis diperoleh kadar air 36 %, kadar abu 2,5 %, kadar lemak 27 %, kadar protein 5,2 %, kadar serat 3,1 %, dan kadar karbohidrat 25 %. Berdasarkan analisis ekonomi harga jual pada produk bolu kukus dengan substitusi tepung ubi ungu dan tepung mocaf diperoleh harga Rp 17.000 per kemasan dengan keuntungan 30%. Produk bolu kukus dengan substitusi tepung ubi ungu dan tepung mocaf mencapai titik impas pada tingkat produksi 667 kemasan dan bisa pengembalian modal setelah produksi berjalan selama 12 bulan. Nilai B/C ratio sebesar 1,32 sehingga usaha layak untuk dijalankan karena B/C ratio lebih dari 1.