Sektor pertanian berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Namun, penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus telah menimbulkan degradasi lingkungan dan menurunkan kesuburan tanah. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, salah satunya melalui penerapan inovasi pupuk organik berbasis mikroorganisme seperti Nitrobakter. Pupuk ini tidak hanya mampu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan ketersediaan nutrisi, tetapi juga mendukung prinsip pertanian berkelanjutan. Kecamatan Jaten, sebagai salah satu wilayah sentra pertanian padi di Kabupaten Karanganyar, dipilih sebagai lokasi penelitian karena tingkat adopsi pupuk Nitrobakter yang relatif tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan sikap petani padi terhadap inovasi pupuk organik Nitrobakter; (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan sikap tersebut; dan (3) menganalisis hubungan antara faktor-faktor pembentuk sikap dengan sikap petani terhadap inovasi tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive, dan jumlah responden sebanyak 45 orang ditentukan melalui teknik sensus. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara menggunakan kuesioner terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum sikap petani padi terhadap inovasi pupuk Nitrobakter berada pada kategori positif. Faktor-faktor seperti pendidikan nonformal, pengalaman dalam berusahatani, intensitas interaksi dengan penyuluh pertanian, pemanfaatan media informasi berbasis internet, serta pengaruh budaya lokal, terbukti memiliki hubungan yang signifikan terhadap sikap petani. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan penyuluhan, penguatan kapasitas petani melalui pelatihan, serta akses informasi yang lebih luas merupakan kunci dalam mempercepat adopsi inovasi pertanian ramah lingkungan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam perumusan kebijakan pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis inovasi organik di tingkat lokal maupun nasional.