Penulis Utama : Lita Listyawati Hasim
NIM / NIP : H0808183
× Belimbing manis (Averrhoa carambola L.) merupakan anggota famili Oxalidaceae yang termasuk ke dalam komoditas tanaman buah asli Indonesia. Salah satu varietas yang menjadi belimbing manis unggulan adalah belimbing dewa. Belimbing dewa merupakan tanaman buah yang menjadi unggulan lokal kota Depok, Jawa Barat, dengan bentuk buah yang sempurna, kulit mengkilap, berwarna kuning bercampur jingga cerah, dan memiliki ukuran buah yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola saluran pemasaran, biaya, keuntungan dan marjin pemasaran belimbing dewa, dan menganalisis tingkat efisiensi saluran pemasaran yang ada di Kota Depok, Jawa barat. Petani responden yang diambil sebagai sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang yang dipilih dengan cara random sampling. Pengambilan sampel lembaga pemasaran menggunakan metode snowball yaitu tekhnik pemilihan sampel dengan cara melakukan wawancara terhadap suatu kelompok/seorang responden yang relevan, dan selanjutnya yang bersangkutan diminta untuk menyebutkan (menunjuk) calon responden yang berikutnya yang memiliki spesifikasi/spesialisasi yang sama. Dari hasil wawancara dengan responden yang bersangkutan terdapat 4 lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran belimbing dewa yaitu: pedagang pengumpul, pedagang besar, supplier dan pedagang pengecer. Hasil penelitian menunjukan ada tiga saluran pemasaran belimbing dewa di Kota Depok, Jawa Barat, yaitu: Saluran I: Petani → Pengecer (Kios Buah) → Konsumen, Saluran II: Petani → Pedagang Pengumpul → Pedagang Besar → Supplier → Pengecer (Pasar Swalayan Buah) → Konsumen, Saluran III: Petani → Pedagang Pengumpul → Supplier → Pengecer (Pasar Modern) → Konsumen. Rata- rata biaya total pada saluran I Rp 185,00/kg, pada saluran II rata-rata biaya sebesar Rp 1278,00/kg dan pada saluran III biaya rata-rata yang sebesar Rp 720,00/kg. Keuntungan total lembaga pemasaran saluran pemasaran I Rp 3639,00/kg pada saluran pemasaran II sebesar 8439,00/kg dan keuntungan pada saluran pemasaran III Rp 6875,00/kg. Marjin pemasaran total saluran pemasaran I Rp 3824,00/kg, saluran pemasaran II Rp 9817,00/kg, saluran pemasaran III Rp 7699,00/kg. Besarnya farmer’s share pada ketiga saluran pemasaran adalah pada saluran I yaitu sebesar 67,71%, pada saluran II 36,66%, dan pada saluran III sebesar 45%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga saluran pemasaran yang dilakukan petani dalam memasarkan produk belimbing dewa di Kota Depok, Jawa Barat. Biaya total tertinggi ada pada saluran II dengan biaya rata-rata sebesar Rp 1278,00/kg. Marjin pemasaran terbesar pada saluran pemasaran II Rp 9817,00/kg dan Besarnya total keuntungan lembaga pemasaran tertinggi juga ada pada saluran pemasaran II sebesar 8439,00/kg. saluran yang paling efisien dan mempunyai farmer’s share tertinggi ada pada saluran pemasaran I sebesar 67,71%. Saluran pemasaran II dan saluran pemasaran III pada penelitian ini dianggap belum efisien. Banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat membuat margin pemasaran semakin tinggi sehingga farmer’s share yang diterima kurang dari 50%, untuk itu pedagang sebagai perantara sebaiknya menimalisir biaya-biaya pemasaran yang akan dikeluarkan, contohnya adalah menggunakan bahan plastik dalam proses pengemasan belimbing dewa untuk menggantikan karton, sterofoam ataupun bahan pembungkus mahal lainnya.
×
Penulis Utama : Lita Listyawati Hasim
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : H0808183
Tahun : 2013
Judul : Efisiensi Pemasaran Belimbing Dewa (Averrhoa Carambola Var. Dewa) Di Kota Depok Jawa Barat
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Pertanian - 2013
Program Studi : S-1 Agribisnis
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Pertanian Jur, Agribisnis -H.0808183-2013
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Sugiharti Mulya H, M.P
2. Arip Wijianto, SP, MSi
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.