Penulis Utama : Tissania Clarasati Adriana
NIM / NIP : K4407042
× Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui Latar belakang sejarah upacara tradisi Grebeg Sudiro di Sudiroprajan, (2) Proses jalannya upacara tradisi Grebeg Sudiro, (3) Akulturasi kebudayaan Tionghoa dengan Jawa dalam Grebeg Sudiro. Penelitian ini dilakukan di Sudiroprajan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Strateginya adalah studi kasus terpancang tunggal. Sumber data yang digunakan meliputi informan, tempat dan peristiwa dan dokumen. Sampling yang digunakan purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan trianggulasi data (dengan cara membandingkan informasi dari sumber yang satu dengan sumber yang lain) dan trianggulasi metode (dengan cara membandingkan data dari hasil observasi dan wawancara serta analisis dokumen). Teknik analiisis data menggunakan model analisis interaktif yaitu interaksi antara tiga komponen analisis data (reduksi data, sajian data dan verifikasi data atau kesimpulan) dengan pengumpulan data secara siklus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Grebeg Sudiro terbentuk karena adanya kesadaran dan kesengajaan dari warga Sudiroprajan untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan yang terjalin antara dua etnis yang berbeda, (2) Pelaksanaan prosesi upacara tradisi Grebeg Sudiro meliputi berbagai rangkaian acara yang harus dilewati diantaranya adalah malam pra event sedekah bumi Bok Teko tanggal 12 Januari 2012 dan puncak acara Grebeg Sudiro yang berlangsung pada tanggal 15 Januari 2012 yang mana kedua acara tersebut memiliki persyaratan yang harus dipenuhi, dan melengkapi perlengkapan upacara yang diperlukan. (3) Akulturasi kebudayaan Tionghoa dengan kebudayaan Jawa dalam tradisi Grebeg Sudiro terlihat dalam susunan gunungan kue keranjang dalam dua buah Gunungan Estri dan Gunungan Jaler yang biasa ada dalam adat Kejawen, Penampilan Liong dan Barongsai yang mengadakan upacara ritual terlebih dahulu sebelum pentas, karena sebelum mengalami akulturasi dengan kebudayaan Jawa pementasan Liong dan Barongsai tidak mengenal upacara ritual serta musik tradisiona l Keroncong Jawa berkolaborasi dengan lagu Mandarin yang disebut dengan Keroncong Mandarin.
×
Penulis Utama : Tissania Clarasati Adriana
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : K4407042
Tahun : 2013
Judul : Tradisi grebeg sudiro di Sudiroprajan (Akulturasi Kebudayaan Tionghoa dengan Kebudayaan Jawa)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2013
Program Studi : S-1 Pendidikan Sejarah
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur. Pendidikan Sejarah-K.4407042-2013
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Djono, M.Pd
2. Dra. Sri Wahyuni, M. Pd
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.