ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh DPK, PDB, tingkat suku bunga dan dummy variabel sebelum dan sesudah krisis ekonomi terhadap penawaran kredit UMKM di Indonesia tahun 1992-2007. Hipotesis penelitian ini adalah variabel DPK, PDB dan tingkat suku bunga diduga berpengaruh positif terhadap penawaran kredit UMKM, sedangkan variabel dummy sebelum dan sesudah krisis diduga berpengaruh negatif terhadap penawaran kredit UMKM.

Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan periode penelitian selama kurun waktu tahun 1992-2007, yang diperoleh dari publikasi Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Error Correction Model (ECM).

Berdasarkan hasil uji dengan ECM, menunjukkan bahwa secara parsial variabel DPK berpengaruh positif signifikan terhadap KUMKM dalam jangka pendek dengan koefisien1,038785, sedangkan dalam jangka panjang DPK berpengaruh positif tidak signifikan terhadap KUMKM dengan koefisien 1,319784. Variabel PDB dalam jangka pendek berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap KUMKM dengan koefisien -1,505857, sedangkan dalam jangka panjang PDB berpengaruh positif tidak signifikan terhadap KUMKM dengan koefisien 4,776063. Variabel I dalam jangka pendek berpengaruh negatif signifikan terhadap KUMKM dengan koefisien -0,258061, sedangkan dalam jangka panjang berpengaruh positif signifikan terhadap KUMKM dengan koefisien 0,238348. Untuk variabel dummy krisis berpengaruh negatif signifikan terhadap KUMKM dengan koefisien -1,178030. Sedangkan untuk uji F variabel DPK, PDB, I dan dummy variabel semua variabel secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap KUMKM pada taraf signifikansi 5% dengan probabilitas signifikansi 0,022931.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut : (1) perbankan harus mempertahankan atau meningkatkan lagi jumlah dana pihak ketiga dengan memberikan penawaran menarik agar masyarakat bersedia menyimpan dana di bank, (2) pemerintah hendaknya dapat memberikan stimulus agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang nantinya akan dapat meningkatkan pendapatan negara yang tercermin dalam Produk Domestik Bruto, (3) bank hendaknya menurunkan suku bunga kredit terutama bagi sektor UMKM, (4) pemerintah hendaknya menjaga kondisi perekonomian nasional agar tetap stabil sehingga krisis ekonomi yang lebih parah tidak akan terjadi.