Penulis Utama : Yudhistira Ardi Nugroho
NIM / NIP : C0998023
× ABSTRAK Di Surakarta kelompok budaya kawula muda seperti “Punk”,”Reggae” dan ”Blackmetal” menjadi fenomena dalam bidang tekstil busana. Banyak kawula muda di Surakarta yang mengambil busana kelompok “Punk”, “Reggae” dan “Blackmetal” sebagai inspirasi untuk mode pakaian. Untuk mengetahui pengembangan busana itu perlu dilakukan suatu kajian teoritik maupun empirik terhadap perwujudan dan pengembangan busana kelompok “Punk”, “Reggae” dan “Blackmetal” dalam lingkup budaya kawula muda di Surakarta. Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah pengembangan busana kelompok budaya “Punk”, “Reggae” dan “Blackmetal” di Surakarta. Selain memperlihatkan aspek historis penciptaan busana penelitian ini menekankan pada aspek-aspek simbolis dan filosofis yang dikandung dalam perwujudan busananya. Berdasarkan wujudnya busana kelompok budaya kawula muda “Punk”, “Reggae” dan “Blackmetal” diciptakan atas dasar konsep ‘anti kemapanan’ seperti latar belakang munculnya kelompok budaya “Punk” yang muncul sebagai bentuk melawan arus kemapanan menurut faham kapitalisme. Konsep ‘anti kemapanan’ melahirkan tata busana yang jauh dari estetis di mata masyarakat awam.. Meskipun secara tampakan mata tata busana tidak estetis namun telah terbukti fashion “Punk”, “Reggae” dan “Blackmetal” telah menjadi bagian dari kehidupan kawula muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka data yang diperoleh diolah dan dianalisa melalui cara kualitatif. Proses analisis data dalam penelitian ini mencakup tiga alur kegiatan yang dilakukan secara bersamaan, yaitu reduksi (seleksi) data, pengujian data, dan penarikan kesimpulan. Perwujudan busana “Punk”,“Reggae” dan “Blackmetal” merupakan cerminan dari kehidupan sosial budaya dan falsafah hidup anak muda kalangan bawah. Simbolisasi dapat digambarkan melalui busana dan aksesoris. Berdasarkan pemikiran yang melatarbelakangi penciptaan busana “Punk”, dapat disebutkan tata rambut “Mohawk” adalah lambang keberanian, sepatu boots dan bahan jeans yang dipakai adalah simbol dari kelas buruh, aksesoris dari logam dan rantai adalah alat pertahanan diri. Dalam busana “Reggae” tata rambut dreadlock atau rambut gimbal adalah penyatuan dengan alam dan keyakinan dalam ajaran “rastafara“. Sementara dalam busana “Blackmetal” make up seperti setan menjadi pesan bahwa manusia bisa tidak ada bedanya dengan setan. Pakaian serba hitam dan lambang-lambang setan yang dikenakan menjadi peringatan bagi manusia terhadap kematian dan kegelapan.
×
Penulis Utama : Yudhistira Ardi Nugroho
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : C0998023
Tahun : 2006
Judul : Busana dalam lingkup kelompok “punk”, “reggae” dan “black metal” di Surakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - FSSR - 2006
Program Studi : S-1 Kriya Seni
Kolasi :
Sumber : UNS-FSSR Jur. Kriya Seni/Tekstil-C.0998023-2006
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Sarah Rum Handayani, M.Hum
Penguji :
Catatan Umum : 1853/2006
Fakultas : Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.