Penulis Utama : Chatarina Muryani
NIM / NIP : 131943797
× ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peranan hutan mangrove terhadap ekosistem pesisir karena nilai ekonomis dan nilai ekologis yang sangat tinggi. Nilai ekonomis langsung dari hutan mangrove berupa vegetasi mangrove itu sendiri baik berupa batang, daun, bunga maupun akarnya. Nilai ekonomis tidak langsung hutan mangrove pada keberlanjutan produktifitas perikanan pesisir dan perairan lepas pantai. Secara ekologis hutan mangrove memasok nutrient dan menjadi perantara bagi ekosistem daratan dan lautan, dapat melindungi pantai dan sebagai tempat pemijahan, pembesaran dan tempat mencari makan bagi berbagai jenis ikan, udang, kepiting, kerang-kerangan dan berbagai binatang lainnya. Permasalahan utama pada hutan mangrove adalah terjadinya penebangan dan degradasi untuk berbagai peruntukan, terutama untuk tambak. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk meneliti perubahan. luas dan sebaran hutan mangrove di pantai Pasuruan dari Th 1981- Th 1994 dan Th 1994 - Th 2008, (2) Untuk meneliti perbedaan parameter lingkungan pada ketebalan, kepadatan dan diversitas hutan mangrove yang berbeda-beda di pantai Pasuruan, (3) Untuk meneliti perbedaan keanekaragaman makrozoobentos pada ketebalan, kepadatan dan diversitas hutan mangrove yang berbeda-beda di pantai Pasuruan, (4) Untuk meneliti ketebalan, kepadatan dan diversitas hutan mangrove optimum untuk mendukung keragaman makrozoobentos. Ada tiga tahapan penelitian yang telah dilakukan, yaitu (1) interpretasi foto udara panchromatik hitam putih (th 1981 dan 1994), dan citra IKONOS (th 2005) dan tumpang susun peta untuk mengetahui perubahan luas dan sebaran hutan mangrove dari th 1981 - th 2008, (2) Meneliti ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan mangrove serta faktor-faktor lingkungan pada ekosistem hutan mangrove, (3) Meneliti jumlah genus dan jumlah individu makrozoobentos untuk mengetahui keragaman makrozoobentos pada ekosistem hutan mangrove di pantai Pasuruan. Sampel dipilih pada daerah yang mempunyai ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan mangrove bervariasi serta mewakili daerah di sepanjang pantai Pasuruan. Lokasi sampel ditentukan di Desa Semare mewakili daerah penelitian bagian barat, Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan mewakili daerah penelitian bagian tengah serta Desa Penunggul dan Desa Kedawang Kecamatan Nguling mewakili daerah penelitian bagian timur. Pada masing-masing ketebalan hutan mangrove dibuat 3 buah transek memanjang dari hutan mangrove batas darat sampai ke batas laut tegak lurus garis pantai. Ditentukan 3 buah plot sampel mewakili hutan mangrove "tipis", 6 plot sampel mewakili hutan mangrove "sedang" dan 9 plot sampel mewakili hutan mangrove "tebal". Hasil penelitian tahap-1 menunjukkan telah terjadi perubahan luas hutan mangrove sangat nyata selama th 1981 - th 2008. (a) Pada kurun waktu th 1981 - th 1994 terjadi penurunan luas hutan mangrove sangat besar, yaitu 528,2 hektar (78,72 %), penurunan luas terbesar di Kecamatan Kraton seluas 312,8 hektar ; (b) Pada kurun waktu th 1994 - th 2008 terjadi penambahan luas hutan mangrove 337,8 hektar (236%), penambahan luas terbesar di Kecamatan Bugulkidul, Kota Pasuruan seluas 75,25 hektar. Hasil penelitian tahap-2 menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai parameter lingkungan terutama untuk bahan organik air dan tanah, tekstur tanah untuk ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan mangrove hutan mangrove yang berbeda-beda. Secara statistik (berdasarkan analisis MANOVA) terdapat perbedaan faktor-faktor lingkungan pada ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan mangrove secara bersama-sama. Hasil penelitian tahap-3 menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah taksa, jumlah individu dan indeks keanekaragaman makrozoobentos pada ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan mangrove yang berbeda-beda. Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan mangrove, semakin bervariasi jumlah taksa yang diketemukan dan semakin tinggi indeks keanekaragamannya. Berdasarkan analisis MANOVA (simultan) terdapat perbedaan jumlah genus dan jumlah individu makrozoobentos pada ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan mangrove secara bersama-sama. Struktur mangrove optimum untuk keragaman makrozoobentos di pantai Pasuruan adalah ketebalan lebih dari 120 meter, kerapatan antara 45-50 meter dan diversitas lebih dari 5 spesies. Model hutan mangrove yang paling baik untuk pantai Pasuruan adalah hutan mangrove alami yang dapat tumbuh dan berkembang baik di daerah ini yang dapat dijumpai di muara-muara sungai. Kata Kunci: Ekosistem Hutan mangrove, SIG, Ketebalan, Kerapatan, Diversitas.
×
Penulis Utama : Chatarina Muryani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : 131943797
Tahun : 2008
Judul : Analisis ekosistem hutan mangrove di Pantai Pasuruan menggunakan metode sistem informasi geografi
Edisi :
Imprint : Malang - UNIBRAW - 2008
Program Studi : -
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP-NIP 131943797
Kata Kunci :
Jenis Dokumen :
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing :
Penguji :
Catatan Umum : Lahir di Yogyakarta, 23 Desember 1956, Staf Pengajar: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, NIP 131270160. Riwayat Pendidikan:  S1 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 1980 Bidang Ilmu: Hidrologi  S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 1994 Bidang Ilmu: Ilmu Lingkungan  S3 Universitas Brawijaya Malang, 2008 Bidang Ilmu: Ilmu Pertanian (Lingkungan Pesisir dan Lautan)
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.