Penulis Utama : Bondan Dwi Atmojo
NIM / NIP : C0501013
× ABSTRAK Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana perkembangan dan karakteristik Pondok Pesantren di Indonesia? (2) Bagaimana perkembangan dan sistem pendidikan Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber? (3) Bagaimana peran Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber dalam pendidikan dan dakwah Islam Tahun 1962-1994? Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan karakteristik Pondok Pesantren di Indonesia. (2) Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan sistem pendidikan Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber. (3) Untuk mengetahui bagaimana peran Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber dalam pendidikan dan dakwah Islam Tahun 1962-1994. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah kritis, yaitu proses menyeleksi dan menganalisa secara kritis terhadap data-data yang diperoleh dari berbagai macam sumber (dokumen, wawancara, dan kepustakaan). Dalam penelitian ini, data dianalisa secara historis, yaitu dengan melihat urutan peristiwa secara kronologis sesuai dengan periode dalam sejarah. Data yang telah terkumpul lalu diseleksi, dianalisa dan diinterpretasikan isinya sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga menghasilkan suatu historiografi yang berbentuk dekriptif-analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Pesantren pertama kali berdiri pada masa Walisongo, Syaikh Malik Ibrahim dianggap pendiri pesantren pertama di tanah Jawa. Setelah periode masa wali, berdirinya pesantren tidak lepas dari kehadiran seorang kyai. Secara umum ada lima unsur yang dimiliki oleh pesantren, antara lain: kyai, santri, masjid, pondokan, dan pengajaran ilmu agama Islam (2) Ponpes Al-Asy'ariyyah Kalibeber merupakan pesantren tertua yang berada di Kabupaten Wonosobo, yang didirikan oleh KH. Muntaha bin Nida Muhammad tahun 1832. Mula-mula hanya berupa pondok yang masih sangat sederhana dan hanya menampung beberapa santri saja. Pada awalnya, pelajaran hanya sebatas pengkajian dan hafalan Al-Qur’an saja. KH. Muntaha wafat tahun 1859, lalu diteruskan oleh KH. Abdurochim (1860-1916), KH. Asy’ari (1917-1949), dan KH. Muntaha Al-Hafidz (1950-1994). Sejak tahun 1950, pesantren mengalami kemajuan, yang ditandai dengan perubahan pesantren menjadi pesantren yang bersifat komprehensif (3) Ponpes Al-Asy’ariyyah berhasil memadukan pendidikan formal di lingkungan pesantren, yang ditandai dengan mendirikan: MTs. Ma’arif (1962), IIQ (1988), SMP dan SMA Takhassus (1989). Peran Ponpes Al-Asy’ariyyah dalam dakwah Islam, antara lain: mengadakan Pengajian rutin, membentuk Korp Dakwah Santri (Kodasa), dan berhasil membuat Al-Qur’an Akbar .
×
Penulis Utama : Bondan Dwi Atmojo
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : C0501013
Tahun : 2007
Judul : Peran pondok pesantren Al-asy’ariyyah Kalibeber Wonosobo dalam pendidikan dan dakwah Islam tahun 1962-1994
Edisi :
Imprint : Surakarta - FSSR - 2007
Program Studi : S-1 Ilmu Sejarah
Kolasi :
Sumber : UNS-FSSR Jur. Ilmu Sejarah-C.0501013-2007
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Isnaini W. Wardhani, M.Pd
Penguji :
Catatan Umum : 3085/2007
Fakultas : Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.