Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya perbedaan keterampilan menulis cerita pendek antara siswa yang diajar dengan metode kontekstual berbasis media animasi stop motion dan yang diajar dengan metode kontekstual berbasis  media gambar; (2) ada tidaknya perbedaan kemampuan menulis cerita pendek antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi dan yang memiliki penguasaan kosakata rendah; dan (3) ada tidaknya interaksi antara metode kontekstual berbantuan media pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap keterampilan menulis cerita pendek.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes. Tes uraian mengarang cerita pendek menggunakan validitas konstruk dan reliabilitas ratings, sedangkan tes penguasaan kosakata berbentuk objektif menggunakan uji validitas product moment dan reliabilitas alpha cronbach. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian adalah teknik analisis varians (anava) dua jalur.
Hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diperoleh Fhitung = 69,109 > Ftabel = 4,01 pada taraf signifikansi ? = 0,05 maka, hipotesis nol ditolak. Jadi, terdapat perbedaan antara keterampilan menulis cerita pendek siswa yang diajar dengan metode kontekstual berbasis media animasi stop motion dengan metode kontekstual berbasis media gambar terbukti. Hipotesis kedua diperoleh Fhitung = 15,050 > Ftabel = 4,01 pada taraf signifikansi ? = 0,05 maka, hipotesis nol ditolak. Jadi, terdapat perbedaan antara keterampilan menulis cerita pendek siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi dengan siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah terbukti. Hipotesis ketiga diperoleh Fhitung = 0,150 < Ftabel xss=removed>