RINGKASAN
Tingkat Kualitas Tanah pada Lahan di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Skripsi: (H0716126). Pembimbing: Mujiyo dan Aktavia Herawati. Program Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret – Surakarta.
Lahan merupakan lingkungan fisik yang meliputi iklim, relief, tanah, hidrologi, dan vegetasi. Faktor-faktor ini hingga batas tertentu mempengaruhi potensi dan kemampuan lahan untuk mendukung suatu tipe penggunaan tertentu. Evaluasi lahan merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses perencanaan penggunaan lahan
Kecamatan Giriwoyo adalah kecamatan yang memiliki bentuk wilayah yang berbukit bukit. Penduduk Kecamatan tersebut dominan berprofesi menjadi petani. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap kualitas tanah di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Perhitungan kualitas tanah akan menghasilkan Indeks Kualitas Tanah yang digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas tanah pada lahan di Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri dan menjadi acuan pengolahan tanah agar produktivitas yang optimal.
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Giriwoyo  Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif  dengan pendekatan survei. Wilayah survei terdiri 12 satuan peta lahan (SPL) dengan masing-masing SPL dibuat 3 ulangan berdasarkan jenis tanah, penggunaan lahan, kemiringan lereng dan curah hujan. Parameter yang digunakan sifat fisika, kimia dan biologi tanah, diantaranya; Tekstur, BV (Bobot Volume), Porositas, KL (Kadar Lengas), C Organik, pH, KTK (Kapasitas Tukar Kation), KB (Kejenuhan Basa), P Tersedia, K Tersedia, N Total, dan C Biomassa Mikroba. Data yang diperoleh dilakukan analisis komponen utama (Principal Component Analysis atau PCA) menggunakan aplikasi statistik. Kemudian dilakukan perhitungan Indeks Kualitas Tanah (IKT) pada setiap SPL.
Melalui uji Principal Component Analysis (PCA) diperoleh Indeks Kualitas Tanah pada setiap SPL berada pada kelas 4 atau rendah. Indeks Kualitas Tanah tertinggi terdapat pada penggunaan lahan semak belukar dengan IKT sebesar 0,27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, indikator yang menjadi faktor pembatas diantaranya; KTK (Kapasitas Tukar Kation) dan KB (Kejenuhan Basa). Perbaikan kualitas tanah dilakukan dengan penambahan bahan organik. Penambahan bahan organik mampu meningkatkan kation-kation pada permukaan tanah sehingga mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman
Kata Kunci: kualitas tanah, indeks kualitas tanah, penggunaan lahan