Abstrak


Pengembangan Model Pembelajaran Whole Language Approach (WLA) Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Awal Anak


Oleh :
Junita Dwi Wardhani - T811708017 - Sekolah Pascasarjana

Salah satu ciri kualitas pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul adalah bisa dilihat dari kemampuan literasinya mulai sejak dini. Literasi merupakan cara untuk mendapatkan dan mengakses semua informasi yang dibutuhkan di dalam kehidupan. Studi awal menunjukkan bahwa kemampuan literasi awal anak usia dini di Indonesia masih cukup rendah. Untuk meningkatkan kemampuan literasi pada anak usia dini diperlukan sebuah model yang dapat memenuhi kebutuhan guru dan anak. Penelitian pengembangan ini bertujuan: 1) mengetahui sejauh mana kemampuan literasi awal anak usia dini (5-6 tahun) se-Solo Raya; 2) mendeskripsikan pengembangan model Whole Language Approach (WLA) berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kemampuan literasi awal anak usia dini; 3) menguji keefektifan model pembelajaran Whole Language Approach (WLA) berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kemampuan literasi awal anak usia dini.
Penelitian pengembangan ini yang menggunakan model pengembangan Walter Dick, Lou Carey, dan James O. Carey (DCC). Model DCC menggunakan 10 langkah yang terdiri dari: 1) Identify instructional goal, 2) Conduct instructional analysis, 3) Analyze learner and context, 4) Write performance objective, 5) Develop assessment instruments, 6) Develop instructional strategy, 7) Develop and select material, 8) Design and conduct formative evaluation, 9) Revise Instruction, dan 10) Design and conduct summative evaluation. Analisis data yang digunakan selama pengembangan adalah analisis deskriptif, analisis kelayakan model hipotetik, dan analisis keefektifan model empirik melalui analisis statistik Uji T dan N-Gain. Teknik pengumpulan data: (1) observasi; (2) wawancara; (3) dokumentasi; dan (4) angket. Penelitian dilakukan pada lembaga TK/PAUD se-Solo raya.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Secara umum kemampuan literasi awal anak usia 5-6 tahun se-Solo Raya yang meliputi 5 komponen, yaitu memahami bahasa, kemampuan menulis, kepekaan fonologis, kemampuan membaca, dan motivasi membaca saat ini rendah sehingga perlu ditingkatkan, 2) Model dinyatakan “layak digunakan” oleh ahli, praktisi dan pengguna. Revisi yang diberikan: tokoh perempuan dimunculkan, sensor kursor sebaiknya meliputi area pilihan, ada perintah terutama di permainan menulis, cerita menarik ditambah, penambahan lagu, warna font huruf kurang kontras. Model dinyatakan “layak dengan revisi” oleh ahli materi. Revisi: ditambah KD 4.12, ukuran font diperbesar, dan materi untuk usia berapa perlu ditambahkan, 3) model dinyatakan efektif, berdasarkan perhitungan Uji T diperoleh tobs = 9,835 dan t0,025;131 = 1,9872 maka H0 ditolak, sehingga disimpulkan ada perbedaan antara eksperimen dengan kontrol. Keefektifan diperoleh berdasarkan uji N-Gain skor kelompok eksperimen sebesar 57,5751% (cukup efektif). Kesimpulannya model WLA berbasis TIK cukup efektif meningkatkan kemampuan literasi awal anak.

Kata kunci: WLA berbasis TIK, literasi awal anak (5-6 tahun), AHP