Adanya aturan protokol kesehatan merupakan salah satu usaha untuk mencegah penyebaran Covid-19 di masyarakat. Rumah ibadah sebagai fasilitas umum yang berpotensi mengumpulkan banyak orang sangat perlu untuk mengingatkan pentingnya hal tersebut kepada setiap pengunjung yang datang. Masjid Siti Aisyah salah satu rumah ibadah umat islam di Surakarta bahkan menyiapkan petugas khusus untuk berkomunikasi dengan para jemaah agar mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam bagaimana pengalaman para petugas masjid ketika berkomunikasi secara interpersonal dengan para jemaah pada masa new normal. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teori yang sejak awal digunakan untuk melihat fenomena adalah Teori Elemen Komunikasi Interpersonal dari DeVito. Kemudian teori yang muncul setelah pengumpulan data adalah Teori Pengelolaan Konflik, Komunikasi Nonverbal, dan Keterampilan Komunikasi Efektif dari Julia T. Wood. Pengumpulan data dari para informan melalui wawancara dan observasi. Sementara untuk analisis data menggunakan teknik analisis fenomenologi milik Creswell. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para petugas prokes memaknai komunikasi yang mereka lakukan semata-mata sebagai rasa sayang kepada para jemaah agar terhindar dari Virus Covid-19. Konflik interpersonal terjadi manakala ada jemaah hendak masuk masjid namun “ngeyel” tidak berkenan menaati prokes, etugas tidak menolerir kondisi seperti itu. Para petugas masjid menjadi lebih terlatih dalam menggunakan beragam keterampilan komunikasi untuk menyampaikan pesan secara efektif kepada lawan bicaranya
Keywords: Komunikasi Interpersonal, Penerapan Protokol Kesehatan, Rumah Ibadah, Masjid, Fenomenologi.
