Abstrak


SIMBOL SIMBOL KOMUNIKASI BUDAYA PADA PROSESI BUBAK KAWAH


Oleh :
Cahya Setyawan - D0212028 - Fak. ISIP

Cahya Setyawan, D0212028, SIMBOL SIMBOL KOMUNIKASI BUDAYA JAWA PADA PROSESI BUBAK KAWAH  (Studi Deskriptif Kualitatif dengan Analisis Semiotik di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi Jawa Timur), Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Januari 2018

Dalam upacara upacara adat yang dilakukan orang Jawa, unsur simbolis sangat berperan didalamnya, salah satunya adalah upacara bubak kawah. Bubak kawah merupakan bentuk dari fungsi komunikasi ritual, bertujuan untuk menegaskan kembali komitmen kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara, ideologi, atau agama mereka. Bubak kawah adalah salah satu ritual dalam pernikahan adat Jawa yang dilakukan oleh orang tua yang baru pertama kali menikahkan putrinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap prosesi bubak kawah di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi. (2) Apa saja simbol-simbol dan makna pesan komunikasi kebudayaan jawa yang terdapat dalam upacara adat bubak kawah di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi

Jenis penelitian ini ialah deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis semiotik. Lokasi penelitian ini adalah Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi. Subjek dari penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Sine yang terlibat secara langsung dalam prosesi bubak kawah.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukan perbedaan persepsi terhadap bubak kawah, informan dari kalangan berlatar belakang pendidikan agama islam cenderung memiliki persepsi yang negatif terhadap bubak kawah dengan alasan tidak sesuai tuntunan atau syariat agama kemudian secara substansial isi dari bubak kawah yaitu sesajen dan membakar menyan dianggap bid’ah dan syirik. Informan dari kalangan lain memiliki tanggapan yang positif karena merupakan budaya warisan leluhur yang memiliki maksud dan tujuan yang mereka anggap baik. Secara substansial mereka menganggap bahwa sesajen yang digunkan dalam bubak kawah memiliki tujuan yang baik.

Didapatkan beberapa persamaan dan perbedaan persepsi di kalangan masyarakat Kecamatan Sine mengenai makna dari simbol-simbol yang digunakan dalam bubak kawah diantaranya (1) Degan: ketentraman dan ungkapan rasa lega, (2) Gedhang: kesepakatan bapak dan Ibu serta harapan agar mempelai seperti menjadi raja yang bijaksana, (3) Takir: memepersiapkan segala sesuatu dan harapan kecukupan rejeki, (4) Wenang Lawe: Ikatan suci lahir dan batin, (5) Kupat dan lepet: Ungkapan permintaan maaf, (6) Kendhaga genuk: Simbol ayah dan ibu serta harapan agar diberi kecukupan pangan dan papan, (7) Kuwali tutup: kelanggengan dalam menjalani kehidupan berumahtangga serta limpahan rejeki, (8) Mori petak: Harapan akan kecukupan aspek sandang.