;

Abstrak


Usulan Pengoperasian Terminal Bandara Pada Situasi Pandemi (Studi pada Penumpang di Bandara Internasional Sultan Hassanudin - Makassar)


Oleh :
Agung Budiarto - S411908001 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Di masa krisis, dalam hal ini krisis pandemi Covid-19, semua bandara internasional, tak terkecuali Bandara Sultan Hasanuddin, melakukan berbagai penyesuaian. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk membuat model bandara di masa depan yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan yang tidak dapat diprediksikan. Pendekatan penelitian ini kualitatif dengan strategi studi kasus. Lokasi penelitian Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Waktu penelitian adalah satu waktu (cross-section), yakni tahun 2022. Teknik pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi, dan wawancara mendalam dengan informan para penumpang di Bandara Hasanuddin secara purposif. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi literatur. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif model interaksi dari Miles et al (2014), yakni pengumpulan data, reduksi data, display data, serta verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah usulan model pengoperasian Bandara Internasional Hasanuddin Makassar, dengan 14 rekomendasi. Ke-14 rekomendasi tersebut menyangkut perlunya perluasan terminal bandara, penataan ulang kembali arus penumpang terutama pada event-event terjadinya antrean, beberapa ruang (ruang check-in, toilet, dan musholla) harus diperluas, ruang PCR dan ruang untuk kepentingan mendesak diletakkan di dalam terminal bandara, pembagian fungsi ruangan jangan mudah berubah-ubah, meningkatkan perlengkapan teknologi, penataan ulang sistem aktivasi penumpang, sirkulasi udara di dalam terminal bandara harus diatur ulang, Jumlah pos security hendaknya ditambah, prosedur protokol kesehatan di masa pendemi sebaiknya diperpamenkan untuk hampir semua butir-butir prokes, kecuali prokes menjaga jarak (social distancing). Kemudian, papan informasi itu harus ditambah terutama pada bagian-bagian belokan, Fasilitas prokes seperti wastafel dan hand-sanitzer hendaknya diperbanyak jumlahnya, Sistem pengawasan/ kontrol dan penjagaan keamanan perlu ditingkatkan, dan  Bagian Pusat layanan informasi harus memiliki informasi yang lengkap, rinci, akurat, dan terbaru; dan harus selalu stand-by setiap saat.