Abstrak


Waterfront Park sebagai Ruang Kegiatan Publik di Kawasan Pantai Marina, Kota Semarang


Oleh :
Yulinda Purbasari - I0218090 - Fak. Teknik

Kepadatan penduduk Kota Semarang yang terus meningkat setiap tahun menjadi penyebab berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang publik untuk interaksi dan relaksasi. Ruang-ruang tersebut mengalami peralihan fungsi menjadi pemukiman, pusat perbelanjaan, dan kawasan industri. Kota Semarang memiliki beberapa kecamatan dengan persentase luasan RTH kurang dari 30%, termasuk kecamatan Semarang Barat sebagai lokasi waterfront park. Dari permasalahan tersebut, perancangan Waterfront Park di kawasan Pantai Marina Semarang bertujuan untuk menyediakan ruang terbuka hijau dan ruang kegiatan publik dengan berbagai aktivitas. Kawasan tepi air sangat potensial dikembangkan menjadi kawasan yang hidup (liveable) sebagai tempat berkumpul masyarakat. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah deskriptif kualitatif yang dilakukan dalam empat tahapan, yaitu identifikasi isu dan permasalahan, pengumpulan data, analisis data, dan perumusan konsep desain. Konsep desain merupakan hasil dari tahapan identifikasi isu dan permasalahan, pengumpulan data, dan analisis data untuk menjawab kriteria desain berupa penerapan prinsip desain tepi air pada pengolahan tapak, peruangan, massa dan tampilan bangunan, struktur, dan utilitas. Hasil yang diperoleh adalah peruangan yang berfokus pada zonasi dan koneksinya terhadap tepi air, prinsip place connect pada tapak, massa dan tampilan bangunan yang dominan ke arah perairan dan pembangunannya dilakukan ke arah vertikal horizontal, serta struktur dan utilitas yang mempertimbangkan aspek keselamatan.