Abstrak


Perilaku Geser Balok Beton Bertulang HVFA-SCC (Studi Kasus Balok dengan Rasio Bentang Geser Terhadap Tinggi Efektif 2.5)


Oleh :
Alfian Muhammad Rosyid Ridho - I0117011 - Fak. Teknik

Keruntuhan geser sangat dihindari dalam merancang konstruksi bangunan karena karena sifatnya getas dan terjadi secara tiba – tiba sehingga sulit untuk diprediksi. Kegagalan geser dapat dihindari dengan cara meningkatkan kapasitas geser dari elemen struktur beton bertulang yang didesain melebihi kapasitas lenturnya. Beton HVFA-SCC memiliki karakteristik material yang berbeda dibandingkan dengan beton biasa. Kuat geser balok beton bertulang konvensional sangat dipengaruhi oleh rasio bentang geser terhadap tinggi efektif balok. Diperkirakan, parameter ini juga mempengaruhi perilaku geser balok HVFA-SCC. Oleh karena itu penelitian ini diusulkan untuk menginvestigasi pengaruh rasio bentang geser terhadap tinggi efektif terhadap perilaku geser balok beton bertulang HVFA-SCC.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Spesimen balok uji berupa balok beton bertulang high volume fly ash – self compacting concrete (HVFA-SCC) dengan dimensi penampang balok 150 x 325 mm dan mempunyai bentang 1850 mm. Rasio bentang geser terhadap tinggi efektif yang digunakan sebesar 2,5. Pengujian yang dilakukan adalah menggunakan alat uji loading frame. Hasil dari pengujian adalah nilai beban, lendutan, lebar retakan, regangan tulangan, regangan beton dan pola retak hingga balok mengalami keruntuhan geser.
Berdasarkan penelitian ini, Perilaku geser tersebut antara lain lendutan maksimal yang terjadi pada sampel balok sebesar 3,43 mm dengan beban maksimal yang dapat ditahan balok sebesar 112,5 kN. Lebar retak diagonal saat keruntuhan geser menunjukkan nilai 3,593 mm ketika beban menunjukkan nilai 112,5 kN. Pola retak yang dihasilkan dari pengujian kapasitas geser balok menunjukkan pola retak kegagalan geser. Modus keruntuhan yang terjadi adalah shear compression failure.
Pada penelitian ini, juga dibandingkan antara hasil balok beton HVFA-SCC dengan beton normal menggunakan rumus niwa. Hasil eksperimen menunjukan nilai beban retak lentur pertama pada 45 kN dan beban maksimum pada 112,5 kN. Sedangkan dari analisis perhitungan niwa, didapatkan hasil beban retak lentur pertama pada 46,25 kN dan beban maksimum pada 136,07 kN.

Kata Kunci: keruntuhan geser, kapasitas geser, HVFA-SCC, fly ash, balok beton bertulang