Abstrak
Penggunaan wheat pollard fermentasi dalam konsentrat terhadap performan kelinci keturunan vlaamse reus jantan
Oleh :
Joki Ivan Prasetiawan - H0504059 - Fak. Pertanian
RINGKASAN
Usaha peternakan sangat dipengaruhi oleh faktor pakan, terpenuhinya kebutuhan pakan baik kualitas maupun kuantitas sangat menentukan penampilan produksi ternak. Konsentrat dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan yang lebih baik atau produksi yang diinginkan, dalam hal ini daging. Wheat pollard adalah sisa hasil penggilingan gandum yang potensial digunakan sebagai bahan pakan penyusun konsentrat dengan tujuan menaikkan kandungan nutrien pakan, merangsang pertumbuhan, memperbaiki efisiensi pakan dan meningkatkan kesehatan ternak. Salah satu cara dalam memperbaiki penggunaan bahan pakan yaitu dengan fermentasi, yang dalam penelitian ini digunakan inokulan berupa ragi tempe (Rhizopus oligoporus).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan Wheat pollard fermentasi dalam konsentrat terhadap performan kelinci keturunan Vlaamse reus jantan. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 27 Oktober 2008 sampai 4 Januari 2009 di Tegalrejo Rt 02 Rw VI, Ngesrep, Ngemplak, Boyolali. Materi yang digunakan adalah 18 ekor kelinci keturunan Vlaamse reus jantan dengan bobot rata- rata 759,39 ± 63,29 gram, umur 1 sampai 1,5 bulan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan tiga macam perlakuan dan enam ulangan, tiap ulangan terdiri dari satu ekor kelinci. Perlakuan yang diujikan yaitu P0 = Rendeng 70 persen : Konsentrat 30 persen (Dedak halus 50 persen + Tp. Ikan 2 persen + Bk. Kedelai 6 persen + Premix 2 persen + WP 40 persen + WPF 0 persen) sebagai kontrol, P1 = Rendeng 70 persen : Konsentrat 30 persen (Dedak halus 50 persen + Tp. Ikan 2 persen + Bk. Kedelai 6 persen + Premix 2 persen + WP 20 persen + WPF 20 persen), P2 = Rendeng 70 persen : Konsentrat 30 persen (Dedak halus 50 persen + Tp. Ikan 2 persen + Bk. Kedelai 6 persen + Premix 2 persen + WP 0 persen + WPF 40 persen). Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian , konversi pakan, dan feed cost per gain. Analisis variansi dilakukan terhadap parameter konsumsi pakan dan konversi pakan, kovariansi untuk pertambahan bobot badan harian, dan feed cost per gain dilaporkan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dari ketiga macam perlakuan yaitu P0, P1, dan P2 berturut-turut untuk konsumsi pakan 69,64; 70,88 dan 71,61 (gram/ekor/hari), pertambahan bobot badan harian 8,27; 8,69; dan 9,16 (gram/ekor/hari), konversi pakan 8,55; 8,18; dan 7,98 sedangkan Feed cost per gain adalah Rp. 25647,77; Rp. 24810,28; dan Rp. 24463,95. Penggunaan Wheat pollard fermentasi sampai taraf 40 persen dalam konsentrat berpengaruh tidak nyata (P≥0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH) dan konversi pakan. Dari nilai feed cost per gain, didapatkan P2 sebagai pakan yang paling efisien. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan Wheat pollard fermentasi sampai taraf 40 persen dari total konsentrat tidak menurunkan performan kelinci keturunan Vlaamse reus jantan dan dapat menurunkan biaya pakan.
Kata kunci : kelinci keturunan Vlaamse reus jantan, Wheat pollard fermentasi, performan