Latar Belakang: Persepsi pasien tentang pengendalian penyakit kronis secara signifikan dikaitkan dengan adanya ansietas, dimana pasien hipertensi menunjukkan prevalensi ansietas pada pasien hipertensi adalah 5%. Pada pasien dengan gangguan kecemasan menunjukkan hubungan kuat kurang tidur. Guided imagery dapat digunakan untuk menurunkan ansietas dan tekanan darah serta meningkatkan kualitas tidur.
Tujuan: Menganalisis pengaruh guided imagery terhadap ansietas, kualitas tidur dan tekanan darah pada pasien hipertensi
Metode: Studi ini bersifar eksperimental, menggunakan rancangan analitik eksperimental dengan randomized controlled trial pre and post-test design. Menggunakan teknik simple randomized sampling, dengan n = 46 pasien hipertensi yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan (guided imagery dan terapi standar) n = 23 pasien hipertensi, sedangkan kelompok kontrol (terapi standar) n = 23 pasien hipertensi.
Hasil: Rerata skor HARS pada kelompok perlakuan menunjukkan selisih nilai pre-posttest sebesar 5,48±1,86, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 1,09±1,91 dengan nilai p = 0,000 (p < 0 xss=removed xss=removed xss=removed>Simpulan: guided imagery berpengaruh terhadap ansietas, kualitas tidur dan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Kata Kunci: guided imagery, ansietas, kualitas tidur, tekanan darah, pasien hipertensi
