Abstrak


Upaya Pengembangan De Wangen Sebagai Wellness Tourism di Kabupaten Klaten Jawa Tengah


Oleh :
Sallma Widyasari - B3218053 - Sekolah Vokasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa daya tarik wisata yang ada di De Wangen bagaimana upaya pengembangan De Wangen sebagai wellness tourism. Kabupaten Klaten memiliki salah satu destinasi pariwisata yang bernama De Wangen. De Wangen memiliki daya tarik berkuda dan memanah yang bisa dikembangkan sebagai wellness tourism. Pada saat awal baru diresmikan, daya tarik wisata ini masih belum maksimal dan pihak pengelola hingga saat ini masih terus berupaya mengembangkan dan mengelola daya tarik wisata De Wangen dengan tujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawnacara, dan studi pustaka. Sementara teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa De Wangen memiliki daya tarik berupa natural attraction dan special types of attraction. Aksesibilitas De Wangen sudah cukup baik. Amenitas yang ada seperti, toilet, mushola, tempat parkir yang cukup luas, dll. Ancillary berupa lembaga BUMDES sebagai pengelola utama, dan pengadaan atraksi bekerjasama dengan Kajian Rebonan. Upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan yaitu, meningkatkan produk atau pelayanan yang ditawarkan, menerapkan strategi promosi, dan melakukan kerjasama dengan pemerintah dan industri pariwisata. Sedangkan upaya yang bisa diimplementasikan untuk pengembangan sebagai wellness tourism seperti, posisi wellness tourism De Wangen dalam pasar regional, mengidentifikasi pasar target, mengatasi hambatan potensial, mengidentifikasi langkah pesaing, membedakan produk wisata dengan destinasi pariwisata lain, dan menciptakan tujuan perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut maka didapatkan kesimpulan bahwa De Wangen sudah memiliki berbagai daya tarik yang dapat dinikmati wisatawan dan terdapat upaya pengembangan yang dapat dilakukan oleh pengelola sebagai daya tarik wisata serta terdapat beberapa upaya yang bisa diimplementasikan untuk pengembangan sebagai wellness toursm.
Bertolak belakang dari hasil penelitian dan kesimpulan tersebut maka terdapat beberapa saran yaitu, diharapkan pihak pengelola lebih mengembangkan daya tarik wisata sebagai wellness tourism, lebih memperhatikan kondisi sarana dan prasarana, memastikan penataan ruang sudah dilakukan dengan baik dan melalui beberapa pertimbangan, dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti selanjutnya terkait dengan upaya pengembangan De Wangen sebagai wellness tourism.

Kata kunci: wellness tourism, pariwisata, De Wangen