Abstrak


Distribusi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Berdasarkan Preferensi Pohon Pakan Di Pulau Deli, Pandeglang, Banten


Oleh :
Muhammad Fajrur Rifqi - H1019027 - Fak. Pertanian

RINGKASAN
DISTRIBUSI MONYET EKOR PANJANG (Macaca Fascicularis) BERDASARKAN PREFERENSI POHON PAKAN DI PULAU DELI, PANDEGLANG, BANTEN. Skripsi : Muhammad Fajrur Rifqi (H1019027). Pembimbing: Ike Nurjuita Nayasilana dan Eko Sulistyadi. Program Studi Pengelolaan Hutan, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Pulau Deli merupakan salah satu habitat monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang berada diluar distribusi alaminya. Informasi terkait keberadaan monyet ekor panjang di Pulau Deli belum banyak diketahui, termasuk informasi penggunaan habitat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola distribusi monyet ekor panjang di Pulau Deli. Penelitian dilakukan 24 Juni-9 Juli 2022. Penelitian menggunakan metode transek yang terbagi menjadi 6 transek pengamatan yang tersebar merata memotong secara vertikal dari arah utara ke selatan pulau. Penetapan titik perjumpaan monyet ekor panjang menggunakan GPS. Data distribusi monyet ekor panjang divisualisasikan dalam peta menggunakan program ArcMap GIS 10.3 untuk menggambarkan keberadaan dan distribusi monyet ekor panjang. Hasil penelitian menujukan bahwa 27 kelompok monyet ekor panjang teridentifikasi di pulau Deli yang tersebar di beberapa titik. Analisis kelompok tersebut dilakukan dengan cara buffer pada wilayah jelajah monyet ekor panjang. Jumlah individu berkisar antara 12 hingga 36 individu dan kelompok besar dijumpai di pondok nelayan dengan jumlah 42 individu. Hasil menunjukkan pola distribusi acak monyet ekor panjang di Pulau Deli. Teridentifikasi 14 pohon dijadikan sebagai pakan oleh monyet ekor panjang antara lain adalah butun (Baringtonia asiatica), jambu (Eugenia cymosa), waru (Hibiscus tiliaceus), kiara (Ficus glomerata), pala (Myristica sp.), ketapang (Terminalia catappa), pancal (Aglaia elaeagnoidea), renghas (Gluta renghas), mara (Macaranga tanaria), loa (Ficus sp.), merbau (Intsia amboinensis), ki cau (Dolichandrone sephatoceae), ki langir (Dysoxillum amoroides) dan kandal kulit. Berdasarkan hasil studi literatur pada penilitian di Pulau Tinjil terdapat enam jenis pohon dengan tingkat kesukaan yaitu sangat disukai antara lain butun, jambu, kiara, waru, ketapang dan merbau. Berdasarkan hasil pengamatan, monyet ekor panjang tidak hanya memakan buah saja tetapi juga memakan daun dan kulit batang pada beberapa jenis pohon. Terdapat korelasi antara distribusi monyet ekor panjang dengan preferensi pohon pakan. Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa hutan rawa dengan perjumpaan monyet ekor panjang paling tinggi dipengaruhi oleh INP pohon ketapang. Tipe habitat pantai utara dengan perjumpaan monyet ekor panjang yang tinggi dipengaruhi oleh INP pohon waru. Ketersediaan pohon pakan merupakan unsur utama monyet ekor panjang menempati suatu habitat.