0.05 yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar dua pengamat. Notch shape didominasi bentuk ?, A dan U sebanyak 48 (38.1%), 41 (32.5%), dan 37 (29.4%) masing-masing. Distribusi derajat keparahan yaitu derajat III (63; 50%), II (39; 31%) dan I (24; 19%). Uji spearman-rank antara NWJ dan NWI terhadap derajat keparahan memberikan nilai p 0.365 dan 0.765 (p>0.05) yang menunjukkan tidak ada signifikansi lebar maupun indeks notch dalam memprediksi derajat keparahan robekan ACL terisolir. Lebar dan indeks tidak berkaitan dengan derajat keparahan robekan dimana rerata yang didapatkan dalam sampel termasuk dalam kategori sempit (NWJ < 22mm>shape dengan derajat keparahan robekan ACL terisolir memberikan nilai p 0.036 (pkorelasi yang signifikan terhadap derajat keparahan robekan ACL terisolir dengan kekuatan hubungan yang lemah. Bentuk A dan ? dominan ditemukan dalam robekan derajat III (51.2?n 52.1%, masing-masing). Morfometri MRI Femoral Notch yang berkorelasi signifikan terhadap derajat keparahan robekan Anterior Cruciate Ligament (ACL) terisolir adalah notch shape dimana bentuk A dan ? dominan ditemukan pada derajat III. Lebar maupun indeks notch tidak menunjukkan signfikansi hubungan secara statistik dengan derajat keparahan robekan ACL." /> Abstrak | Morfometri MRI Femoral Notchsebagai Prediktor Derajat Keparahanisolated Anterior Cruciate Ligament Tear 0.05 yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar dua pengamat. Notch shape didominasi bentuk ?, A dan U sebanyak 48 (38.1%), 41 (32.5%), dan 37 (29.4%) masing-masing. Distribusi derajat keparahan yaitu derajat III (63; 50%), II (39; 31%) dan I (24; 19%). Uji spearman-rank antara NWJ dan NWI terhadap derajat keparahan memberikan nilai p 0.365 dan 0.765 (p>0.05) yang menunjukkan tidak ada signifikansi lebar maupun indeks notch dalam memprediksi derajat keparahan robekan ACL terisolir. Lebar dan indeks tidak berkaitan dengan derajat keparahan robekan dimana rerata yang didapatkan dalam sampel termasuk dalam kategori sempit (NWJ < 22mm>shape dengan derajat keparahan robekan ACL terisolir memberikan nilai p 0.036 (pkorelasi yang signifikan terhadap derajat keparahan robekan ACL terisolir dengan kekuatan hubungan yang lemah. Bentuk A dan ? dominan ditemukan dalam robekan derajat III (51.2?n 52.1%, masing-masing). Morfometri MRI Femoral Notch yang berkorelasi signifikan terhadap derajat keparahan robekan Anterior Cruciate Ligament (ACL) terisolir adalah notch shape dimana bentuk A dan ? dominan ditemukan pada derajat III. Lebar maupun indeks notch tidak menunjukkan signfikansi hubungan secara statistik dengan derajat keparahan robekan ACL. " />;

Abstrak


Morfometri MRI Femoral Notchsebagai Prediktor Derajat Keparahanisolated Anterior Cruciate Ligament Tear


Oleh :
Anistyaning W Adhie - S212002001 - Fak. Kedokteran

Cidera ligamentum cruciatum anterior (ACL) merupakan cidera paling umum pada sendi lutut dimana banyak faktor dipostulasi berkontribusi pada insidensi dan derajat keparahan cidera. Salah satu faktor risiko yang berkontribusi adalah morfometri lekukan intercondylaris os femoralis. Penelitian ini meneliti seberapa besar lekukan intercondylaris os femoralis mempengaruhi derajat keparahan robekan ACL terisolir.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik cross sectional pada pasien robekan ACL terisolir dan telah menjalani MRI lutut di RS Orthopedi Prof Dr R Soeharso Surakarta dari Januari 2021 hingga Desember 2022. Total sampel sebanyak 126 pasien memiliki hasil MRI lutut dan terbukti mengalami robekan ACL pada arthroskopi lutut. Morfometri MRI lutut dilakukan oleh dua orang pengamat dan dilakukan uji inter-observer reliability. Data penelitian kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji spearman rank dan uji koefisien kontingensi.

Pada penelitian ini, 126 total sampel terdiri dari 111 laki-laki (88.1%) dan 15 perempuan (11.9%) dengan rerata usia 25.54±8.15 tahun, ras keseluruhan Asia (100%), dominansi indeks masa tubuh (IMT) normoweight 90 pasien (71.4%), dan penyebab terbanyak olahraga (62.7%). Rerata notch width at joint line (NWJ) sebesar 17.89±2.66 mm dan notch width index (NWI) sebesar 0.22±0.03. Pengukuran NWJ dan NWI dilakukan uji inter-reliability dengan nilai p>0.05 yang

menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar dua pengamat. Notch shape didominasi bentuk ?, A dan U sebanyak 48 (38.1%), 41 (32.5%), dan 37 (29.4%) masing-masing. Distribusi derajat keparahan yaitu derajat III (63; 50%), II (39; 31%) dan I (24; 19%). Uji spearman-rank antara NWJ dan NWI terhadap derajat keparahan memberikan nilai p 0.365 dan 0.765 (p>0.05) yang menunjukkan tidak

ada signifikansi lebar maupun indeks notch dalam memprediksi derajat keparahan robekan ACL terisolir. Lebar dan indeks tidak berkaitan dengan derajat keparahan robekan dimana rerata yang didapatkan dalam sampel termasuk dalam kategori sempit (NWJ < 22mm>shape dengan derajat keparahan robekan ACL terisolir memberikan nilai p 0.036 (p<0>korelasi yang signifikan terhadap derajat keparahan robekan ACL terisolir dengan kekuatan hubungan yang lemah. Bentuk A dan ? dominan ditemukan dalam robekan derajat III (51.2?n 52.1%, masing-masing).

Morfometri MRI Femoral Notch yang berkorelasi signifikan terhadap derajat keparahan robekan Anterior Cruciate Ligament (ACL) terisolir

adalah notch shape dimana bentuk A dan ? dominan ditemukan pada derajat III. Lebar maupun indeks notch tidak menunjukkan signfikansi hubungan secara statistik dengan derajat keparahan robekan ACL.