Abstrak


Konsep Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) pada Pembuatan Kue Mandarin di UKM “EV’ Fausta”, Bitaran, Ngolodono, Karangdowo, Klaten


Oleh :
Yusnaini Fitrie Nur Azizah - H3118079 - Sekolah Vokasi

Kue Mandarin merupakan jenis kue manis dengan tambahan cita rasa selai nanas
pada bagian tengahnya. Pada kue mandarin ini memiliki rasa manis, tekstur yang empuk dan beraroma khas kue. Kue mandarin ini menggunakan bahan baku seperti tepung terigu, margarin, gula pasir, telur, vanili, coklat bubuk, selai nanas dan juga air. Proses pembuatannya yaitu diawali dengan penimbangan bahan baku, kemudian pencampuran bahan baku sampai homogen, lalu pencetakan adonan ke dalam loyang, pengovenan dengan suhu 120°C selama 15 menit, pendinginan, pengolesan selai, pemotongan dan kemudian pengemasan. Pengujian mutu produk kue mandarin dilakukan dengan analisa kadar air, kadar abu, Angka Lempeng Total (ALT), uji gula sukrosa dan uji kesukaan (hedonik). Berdasarkan hasil uji yang dilakukan, kandungan kadar air pada kue mandarin sebesar 25,544%, kadar abu sebesar 1,084%, ALT sebesar 0,389 x 105 koloni/g, dan gula sukrosa sebesar 38,973%. Evaluasi pengendalian mutu dengan Konsep CPPB berdasarkan pada peraturan BPOM RI Nomor HK 03.1.23.4.12.2206 Tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB IRT). Hasil evaluasi di UKM “EV Fausta” menyatakan bahwa dari 14 parameter konsep CPPB terdapat 8 parameter yang telah memenuhi sedangkan 6 parameter tidak memenuhi konsep CPPB.

Kata Kunci: Konsep CPPB, Pengendalian Mutu, Kue Mandarin