;

Abstrak


Mid Regional Pro Adrenomedullin (MR proADM) dan LaktatSebagai Prediktor Derajat Keparahan dan MortalitasPasien Sepsis


Oleh :
Heribertus Andi W - S972002002 - Fak. Kedokteran

MID REGIONAL PRO ADRENOMEDULLIN  (MR proADM) DAN LAKTAT
SEBAGAI PREDIKTOR DERAJAT KEPARAHAN DAN MORTALITAS
PASIEN SEPSIS

(KAJIAN TERHADAP UMUR, JENIS KELAMIN, KOMORBID, 
SKRINING KLINIS, DAN HASIL KULTUR)

Abstrak

Heribertus A.W.*, Kurniati A.#, Pramudianti M.I.D.#
*Program Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi di Surakarta 
#Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi di Surakarta


Pendahuluan: Sepsis adalah sindrom ditentukan faktor patogen dan faktor host, termasuk jenis kelamin, umur, komorbiditas, dan bakteremia. Tingginya kadar MR proADM terkait dengan relaksasi pembuluh darah, sementara kadar laktat yang tinggi menunjukkan hipoksia jaringan dan metabolisme anaerobik. 
Tujuan Penelitian: Menilai MR proADM dan laktat sebagai prediktor derajat keparahan dan mortalitas sepsis dengan mempertimbangkan faktor umur, jenis kelamin, komorbid, skrining klinis, dan hasil kultur.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan kohort prospektif. Peneliti mengumpulkan sampel sebanyak 80 pasien sepsis secara konsekutif di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi (RSDM) pada periode Februari-Maret 2023. Karakteristik klinis, demografi, pemeriksaan fisik, dan hasil laboratorium dikumpulkan dari rekam medis dan hospital information system (HIS) RSDM. Kadar MR proADM dan laktat diukur dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan amperometrik enzimatik.
Hasil: Terdapat pebedaan signifikan variabel prediktor derajat keparahan dan mortalitas (skrining klinis, log_ laktat ?0,40, kultur vs skrining klinis). Urutan kekuatan hubungan prediktor derajat keparahan dan mortalitas skrining klinis ((odds ratio (OR)=15,40; interval kepercayaan (IK)95% 3,10-77,37; p=0,01), hasil kultur (OR=3,71; IK95% 1,21-13,11,43; p=0,22), log_laktat (OR=2,74; IK95% 0,92-8,21; p=0,07 vs skrining klinis (OR=5,23; IK95% 1,63-16,78; p=0,01), komorbid (OR=2,82; IK95% 1,02-7,78; p=0,04), jenis kelamin (OR=0,35; IK95% 0,12-0,98; p=0,04).
Simpulan: Skrining klinis, laktat, dan hasil kultur merupakan prediktor independen derajat keparahan. Jenis kelamin, komorbid, dan skrining klinis merupakan prediktor independen mortalitas. Perlu penelitian selanjutnya mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi sepsis dan menggunakan metode pengukuran lebih akurat.


Kata kunci: MR proADM, laktat, sepsis, derajat keparahan, mortalitas, faktor risiko