Abstrak


PENERAPAN KONSEP CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK (CPPB) PADA PROSES PRODUKSI BAWANG GORENG KRESS DI UKM “RIZKY DUA PUTRI” DESA BANGILAN, KAPAS, BOJONEGORO


Oleh :
Aprilia Dwi Arista Putri - H3119009 - Sekolah Vokasi

PENERAPAN  KONSEP CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK (CPPB) PADA PROSES PRODUKSI BAWANG GORENG KRESS DI UKM “RIZKY DUA PUTRI” DESA BANGILAN, KAPAS, BOJONEGORO

Aprilia Dwi Arista Putri

H3119009

ABSTRAK

            Bawang goreng merupakan bentuk olahan dari bawang merah menjadi produk bumbu pelengkap masakan. Penggunaan bawang goreng berguna untuk menambah cita rasa dan kenikmatan dalam makanan. Bahan yang digunakan dalam pembuatannya yaitu bawang merah, air, tepung beras, garam dan minyak goreng. Tugas akhir ini dilakukan pada pembuatan bawang merah goreng di UKM “Rizky Dua Putri” bertujuan untuk mengevaluasi penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB), dan menentukan konsep yang sesuai berdasarkan acuan Peraturan Kepala BPOM RI No. HK.03.1.23.04.12.2206 tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) dan Peraturan Kepala BPOM RI No. HK.03.1.23.04.12.2207 tahun 2012. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara pemilik UKM, observasi, pengambilan sampel, pengujian di laboratorium, dokumentasi dan studi pustaka. Proses pembuatan bawang merah goreng meliputi persiapan bahan, pengupasan, pencucian, perajangan, penambahan tepung, penggorengan, penirisan, dan pengemasan. Hasil evaluasi yang sesuai dengan konsep CPPB yaitu sebanyak 16 parameter dan parameter yang cukup sesuai dengan konsep CPPB tetapi masih membutuhkan perbaikan sebanyak 12 parameter serta parameter yang belum sesuai sebanyak 20 parameter. Hasil evaluasi konsep CPPB UKM “Rizky Dua Putri” yang dibandingkan dengan Peraturan Kepala BPOM RI No. HK.03.1.23.04.12.2207 tahun 2012 dengan jumlah total ketidaksesuaian minor sebanyak 1, mayor sebanyak 1, serius sebanyak 5, dan kritis sebanyak 5. Sehingga, UKM berada di level IV dan harus melakukan audit internal dengan frekuensi setiap hari. Hasil pengujian bawang merah goreng yaitu karakteristik organoleptik (bau, warna, dan rasa) dinyatakan normal, kerenyahan dinyatakan renyah, kadar air sebesar 0,380%, kadar abu tidak larut asam sebesar 0,002?n kadar lemak sebesar 34,32%. Hasil uji organoleptik, kerenyahan, kadar air, kadar abu tidak larut asam, dan kadar lemak sudah sesuai dengan SNI 7713:2013 tentang bawang merah goreng.

 

Kata kunci: Bawang Merah Goreng, Evaluasi Mutu, Konsep CPPB, Proses Pembuatan