;
Pendahuluan: Terjadi respons inflamasi pada sepsis yang ditandai dengan ‘badai sitokin’ dan dapat menimbulkan komplikasi berat seperti acute respiratory distress syndrome (ARDS). Secretome sel punca mesenkimal telah terbukti dalam menurunkan inflamasi berlebih. Namun efek spesifik pada perbaikan kerusakan paru masih perlu diteliti lebih lanjut.
Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental murni secara in vivo dengan post-test only randomized control group design. Subjek penelitian adalah 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok: KN sebagai kelompok kontrol negatif; KP sebagai kelompok kontrol positif; P1, P2 dan P3 sebagai kelompok perlakuan dengan injeksi secretome sel punca mesenkimal dosis tunggal berturut-turut 150 µL, 300 µL, dan 600 µL. Kondisi sepsis diinduksi dengan injeksi LPS (lipopolisakarida) 0.3 mg/kgBB. Tingkat kerusakan parenkim paru dinilai berdasarkan histologi paru, CRP, dan TNF-a.
Hasil: Kerusakan paru derajat sedang dan berat terbanyak ditemukan di kelompok KP. Terdapat perbedaan signifikan (p=0.001, p<0>secretome. Rerata skor IDS ekspresi CRP tertinggi didapatkan di kelompok KP dengan rerata nilai 149.17. Sedangkan, rerata skor IDS ekspresi CRP terendah didapatkan di kelompok KN dengan rerata nilai 13.21. Terdapat perbedaan signifikan (p=0.02, p<0 p=0.01,>0.05) pada skor ekspresi TNF-a.
Simpulan: Terdapat pengaruh secretome sel punca mesenkimal pada histologi paru, CRP paru dan TNF-? paru pada mencit Mus musculus galur Balb/C model sepsis.