Abstrak


ANALISIS FRAMING MEDIA


Oleh :
Samuel Yudha Pangestu - D0218077 - Fak. ISIP

Framing pemberitaan Kompas.com dan Detik.com terkait polemik kenaikan tarif masuk ke kawasan Pulau Komodo dan Pulau Padaar menjadi hal yang menarik untuk dikaji, dikarenakan dua media ini memiliki basis pembacanya sendiri sehingga apa yang mereka tampilkan akan mempengaruhi presepsi audience mereka dalam memandang polemik. Banyaknya konflik kepentingan dan pihak yang terlibat dalam polemik kenaikan tarif ke kawasan Pulau Komodo dan Pulau Padar memberikan banyak sudut padang bagi media dalam melakukan framing.

 

Penelitian ini akan menggunakan landasan teori framing, dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan studi Pustaka, sedangkan teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis framing yang dikemukakan oleh Robert N. Entman, dimana dalam Teknik analis framing ini terdapat 4 elemen utama yaitu define problem, diagnose causes, make moral judgement, treatment recommendation.

Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa Kompas.com dan Detik.com, menampilkan masyarakat dikawasan Taman Nasional Komodo sebagai pihak yang dirugikan akibat polemik kenaikan tarif masuk ke kawasan Pulau Komodo dan Pulau Padar, sedangkan pemerintah NTT ditampilkan oleh Kompas.com sebagai pihak yang anti kritik & tak segan menggunakan aparat untuk membungkam rakyat, Detik.com menampilkan pemerintah NTT sebagai pihak yang keras kepala. Sedangkan pemerintah Pusat oleh Kompas.com ditampilkan sebagai pihak penengah walaupun kurang tegas namun mau mendengarkan aspirasi rakyat, Detik.com manampilkan Pemerintah Pusat sebagai pihak penengah yang sedikit plin plan namun mampu memberikan solusi. Sedangkan PT Flobamor ditampilkan Kompas.com sebagai pihak yang ingin mengeksklusifkan kawasan Pulau Komodo dan Pulau Padar, Detik.com menampilkan PT Flomabor sebagai pihak yang ingin melakukan monopoli pengelolaan kawasan Pulau Komodo dan Pulau Padar.