Abstrak


Representasi Identitas “Timur” dan “Barat” dalam Novel Orang-Orang Oetimu Karya Felix K. Nesi: Teori Orientalisme Edward W. Said


Oleh :
Honeysya Putri Ghina Ramadhani - B0216029 - Fak. Ilmu Budaya

Penelitian ini mengkaji tentang representasi identitas “Timur” dan “Barat” yang dimunculkan pengarang Felix K. Nesi dalam Novel Orang-Orang Oetimu (2020) menggunakan teori Orientalisme Edward W. Said. Terdapat tiga rumusan masalah dalam penelitian ini: 1) Bagaimana pengarang merepresentasikan identitas orang Oetimu sebagai “Timur” dalam novel Orang-Orang Oetimu (2020)? 2) Bagaimana pengarang merepresentasikan identitas Bangsa Indonesia khususya Jawa sebagai “Barat” dalam novel Orang-Orang Oetimu (2020)? 3) Bagaimanakah pengarang memandang oposisi biner saat “Timur” membantu merepresentasikan “Barat” menjadi utuh?
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini berfokus pada cara pandang pengarang Felix K. Nesi merepresentasikan identitas Oetimu (masyarakat, kebudayaan, pemikiran, baik secara geografi maupun sosial) sebagai “Timur”, dan pemerintah Indonesia khususnya Jawa sebagai “Barat” dalam Novel Orang-Orang Oetimu (2020) dalam perspektif orientalisme.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan objek penelitian dibagi menjadi dua yaitu objek formal yang meliputi representasi identitas Jawa dan masyarakat Oetimu sebagai “Barat” dan “Timur”, objek material berupa novel Orang-Orang Oetimu (2020) karya Felix K. Nesi. Sumber data primer dalam penelitian berupa informasi-informasi dalam novel, sedangkan sumber data sekunder berupa segala informasi yang memuat latar belakang dan biografi yang di dalamnya memuat informasi pribadi pengarang. Teknik pemerolehan data yang digunakan meliputi teknik membaca dan mencatat. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teori Orientalisme Edward W. Said
Simpulan dari penelitian ini adalah ditemukannya sifat-sifat ketimuran menurut pandangan orientalisme yang menggambarkan “Timur” sebagai suatu imaji yang penuh romansa, tidak absolut, magis, kuno, tertinggal, tidak beradab, tidak modern, terbelakang, dan tidak dapat berdiri sendiri tanpa pihak “Barat”. Representasi “Barat” diwakili oleh Jawa (sebagai pusat pemerintahan) yang memiliki sifat berkebalikan dari Timur, dan penggambaran sifat ketimuran dan kebaratan yang memunculkan suatu oposisi

Kata Kunci: representasi identitas, orientalisme, edward w. said, novel orang-orang oetimu (2020)