Abstrak


Simbol-Simbol Pelengkap Sesajen dalam Upacara Dukutan di Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar (Kajian Etnolinguistik)


Oleh :
Adityaputra Dewantara - B0217004 - Fak. Ilmu Budaya

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tradisi upacara Dukutan yang masih dilaksanakan dan diperingati secara rutin oleh masyarakat Nglurah, Tawangmangu. Tradisi yang dipersembahkan untuk Eyang Menggung dan Nyai Rasa Putih, bersih Desa, dan sebagai rasa syukur masyarakat Nglurah kepada Tuhan Yang Mahakuasa ditemukan istilah-istilah yang memiliki arti bagi masyarakat Nglurah.
Permasalahan yang dicermati pada penelitian ini adalah: (i) bagaimana bentuk simbol-simbol yang terdapat dalam upacara Dukutan; dan (ii) bagaimana makna simbol-simbol yang terdapat dalam upacara Dukutan ditinjau dari kajian etnolinguistik. Atas perumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk: (i) mendeskripsikan bentuk simbol-simbol yang terdapat dalam upacara Dukutan; dan (ii) mendeskripsikan makna simbol-simbol yang terdapat dalam upacara Dukutan ditinjau dari kajian etnolinguistik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian adalah satuan lingual berupa kata dan frasa dalam upacara Dukutan di Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar yang bersumber dari informan terpilih. Data disediakan dengan metode wawancara serta metode simak dan catat. Data dianalisis menggunakan metode agih untuk mengklasifikan bentuk istilah dan metode etnografi untuk menjelaskan makna leksikal dan makna kultural istilah yang terdapat dalam upacara Dukutan. Teknik penarikan simpulan dalam penelitian ini menggunakan teknik penarikan simpulan induktif, peneliti mengumpulkan dan menganalisis data terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan dari data yang diperoleh secara umum.
Hasil penelitian ini adalah: (i) bentuk simbol pelengkap sesajen yang terdapat dalam upacara Dukutan berupa kata yang bersifat monomorfemis maupun polimorfemis dan frasa; serta (ii) makna leksikal dan kultural simbol pelengkap sesajen yang terdapat dalam upacara Dukutan di Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Kata kunci: etnolinguistik, bentuk, makna leksikal, makna kultural,dukutan