Abstrak


Pengembangan Modul Digital Kimia Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) pada Materi Sistem Koloid Kelas XI SMA Batik 1 Surakarta


Oleh :
Aulia Ageng Pangesti - K3317013 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan modul digital kimia berbasis STEM pada materi sistem koloid kelas XI SMA; (2) menguji kelayakan modul digital kimia berbasis STEM pada materi sistem koloid kelas XI SMA; dan (3) menguji kegunaan modul digital kimia berbasis STEM pada materi sistem koloid kelas XI SMA. Metode penelitian ini yaitu Research and Development dengan model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation) yang dibatasi hanya sampai tahap development pada uji coba lapangan. Data penelitian ini diperoleh dari validasi ahli (ahli materi dan ahli media), pengisian angket dan wawancara kepada guru dan siswa kelas XII MIPA di SMA Batik 1 Surakarta. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran angket dan wawancara kepada narasumber. Teknik analisis data dengan cara analisis kualitatif menggunakan teknik triangulasi atau wawancara sumber yang didukung dengan data kuantitatif berasal dari rekapitulasi hasil angket tertutup yang disebarkan pada tahap validasi ahli dan tahap uji coba. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, pengembangan modul digital kimia berbasis STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) pada materi sistem koloid kelas XI SMA dikembangkan dengan menggunakan Flip PDF Professional dan Canva dengan beberapa karakteristik yaitu: stand alone, self contained, self instruction, adaptive dan user friendly. Kedua, kelayakan modul digital dilihat dari hasil validasi ahli dan praktisi, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Persentase hasil validasi aspek materi adalah 94,37%. Persentase hasil validasi aspek media adalah 90,62%. Persentase hasil uji coba kelompok kecil adalah 84,60%. Persentase hasil uji coba lapangan adalah 81,64%. Modul digital yang telah dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat layak untuk digunakan. Ketiga, Kegunaan modul digital dilihat dari hasil uji SUS (System Usability Score) dimana diperoleh hasil skor rata-rata 75,25 dimana skor maksimal adalah 100 sehingga penilaian seluruhnya dari peserta didik pada modul digital termasuk dalam kriteria baik. Persentase hasil uji kegunaan modul digital adalah 75,25%.