Abstrak


Analisis laporan keuangan pada KPPN surakarta tahun anggaran 2006-2008 (analisis aset dan analisis rasio keuangan)


Oleh :
Sri Purwanti - F3306182 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Pemerintah sebagai organisasi sektor publik mempunyai tugas utama untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, semua aktivitas dan kinerjanya harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. KPPN Surakarta selaku Bendahara Umum Negara (BUN) juga merupakan organisasi sektor publik yang harus mempertanggungjawabkan kinerjanya. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan KPPN Surakarta adalah dengan elakukan analisis laporan keuangan terhadap laporan keuangan KPPN Surakarta yang terdiri dari neraca, laporan arus kas, laporn realisasi anggaran dan catatan atas laporan keuangan. Teknik analisis laporan keuangan pada KPPN Surakarta dilakukan dengan analisis aset (perbandingan antara aset dengan pos aset, proporsi kelompok aset dengan total aset, dan modal kerja) dan analisis rasio keuangan (rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio utang). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis laporan keuangan (analisis aset dan analisis rasio keuangan) KPPN Surakarta tahun 2006-2008 menunjukan bahwa kinerja keuangan KPPN Surakarta meningkat pada tahun 2008, walaupun pada tahun 2006-2007 kinerja keuangan KPPN Surakarta mengalami penurunan kinerja. Hal ini menunjukan bahwa ada peningkatan atau perbaikan kinerja keuangan pada tahun 2008, tampak dari pertumbuhan aset tahun 2008 meningkat sebesar 189,17%. Modal kerja tahun 2008 meningkat sebesar Rp 1.483.151.295.000. Rasio likuiditas ( rasio lancar, rasio kas, rasio cepat dan working capital to total assets ratio) tahun 2008 berada di atas kisaran angka aman tiap-tiap rasio likuiditas. Rasio solvabilitas tahun 2008 berada pada posisi yang aman atau dalam kondisi solvabel dan berada kisaran aman rasio solvabilitas. Penulis mengusulkan beberapa rekomendasi dengan harapan dapat memperbaiki atau meningkatkan kinerja keuangan KPPN Surakarta pada tahun berikutnya, yaitu antara lain: untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan aset KPPN Surakarta hendaknya mampu menjaga nilai neraca pada nilai normal dan mengurangi kesalahan atau koreksi dari pihak KPPN Surakarta atau dari pihak satker, untuk mempertahankan daan meningkatkan likuiditas dan solvabilitas kinerja keuangan hendaknya KPPN Surakarta meningkatkan penerimaan khususnya penerimaa dari sektor pajak, dan untuk mengurangi hutang KPPN Surakarta dengan cara KPPN Surakarta mengoptimalkan pembayaran hutang dari aset lancarnya. Berdasarkan hasil perhitungan Analisis Laporan Keuangan pada Necara KUN (Kas Umum Negara) KPPN Surakarta tahun 2006-2008 menunjukan bahwa Analisis Aset dan Analisis Rasio Keuangan tidak relevan digunakan pada neraca KUN KPPN Surakarta. Oleh karena itu, penulis menyarankan dalam melakukan Analisis Laporan Keuangan (Analisis Aset dan Analisis Rasio Keuangan) untuk menyesuaikan antara pos neraca yang akan di analisis. Kata Kunci: Organisasi Sektor Publik, Kantor Pelayana Perbendaharaan Negara (KPPN) Surakarta, Kinerja Keuangan, Laporan Keuangan, Analisis Lporan Keuangan, Analisis Aset, Analisis Rasio Keuangan.