Abstrak


Pusat Pelayanan dan Hunian Anak dengan HIV AIDS dengan Pendekatan Teori Perilaku


Oleh :
Puteri Halimatussa D - I0215068 - Fak. Teknik

Virus HIV/AIDS yang berkembang sejak tahun 1987 biasanya dikaitkan dengan kelompok cinta sesama jenis dan pelaku seks komersial, tetapi sekarang ibu rumah tangga dan anak-anak harus membayar harganya. Indonesia menempati urutan ketiga di Asia Pasifik untuk jumlah HIV/AIDS, setelah China dan India. Pertumbuhan jumlah tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun, dan kelompok usia penderita HIV/AIDS berada di bawah empat tahun. Secara nasional, Jawa Tengah menempati urutan keempat dalam hal HIV/AIDS sehingga Surakarta memiliki RPJMD tentang kesejahteraan sosial, termasuk merawat balita terlantar yang terinfeksi HIV/AIDS. Stigma muncul, dan tidak ada yang mau tinggal di antara balita itu, karena mereka terisolasi dari masyarakat karena kurangnya pengetahuan tentang virus itu sendiri. Oleh karena itu, perencanaan gedung ini bertujuan untuk menciptakan ruang yang memfasilitasi anak dengan HIV/AIDS untuk sehat dan pulih dengan teori perilaku yang menerapkan preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Metode penelitian yang diterapkan berdasarkan studi lapangan dan wawancara terhadap Yayasan Lentera di Jebres, sebagai naungan anak dengan HIV/AIDS yang terkucilkan dari masyarakat Surakarta. Dari hasil penelitian, analisis dan konsep bangunan yang terancang dengan susunan massa kluser berbentuk kubus, tampilan massa dengan bukaan terbuka yang memberikan rasa kedekatan dengan masyarakat, dengan banyak daerah publik sebagai ruang aktivitas anak dengan masyarakat.