Abstrak


PENINGKATAN PEMAHAMAN KESETARAAN GENDER MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA ANAK KELOMPOK B TKII AL-ABIDIN BOYOLALI


Oleh :
Niken Suci Dwi Anggraini Apriana - K8118051 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kesetaraan gender melalui metode role playing pada anak kelompok B. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif karena data yang dipaparkan adalah data-data faktual yang benar-benar terjadi selama penelitian berlangsung. Sumber data penelitian ini meliputi pemahaman kesetaraan gender anak kelompok B, informan (guru kelas B TKII Al-Abidin Boyolali), dan dokumen ( RPPH, buku penilaian, instrument penilaian anak, analisis hasil evaluasi belajar anak dan rekaman proses pembelajaran). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil dari penelitian yaitu pertama, pelaksanaan pembelajaran pemahaman kesetaraan gender dilaksanakan dengan metode role playing dengan menggunakan dua tema yaitu keluargaku dan pekerjaanku. Saat melakukan role playing anak akan memerankan peran setiap tokoh sesuai dengan tema. Kedua, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran pemahaman kesetaraan gender pada anak kelompok B yaitu memberikan penguatan kepada anak agar percaya diri untuk memainkan peran, memberikan pemahaman garis besar skenario role playing yang akan dimainkan serta mengkondisikan anak. Ketiga, upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan membuat suasana kelas yang menyenangkan agar anak enjoy, selain itu guru mengajak anak untuk memilih perannya sendiri dan mengajak anak diskusi agar anak lebih paham peran seperti apa yang akan dilakukan. Hasil dari tindakan penelitian yang telah dilakukan tentang peningkatan pemahaman kesetaraan gender anak kelompok B, dari jumlah 22 anak yang mendapatkan nilai tuntas pada kondisi awal (pratindakan) sebanyak 9% (2 anak), sedangkan pada siklus I 46% (10 anak), dan pada siklus II 82% (18 anak). Hasil tersebut sudah melebihi target indikator yang ditetapkan peneliti yaitu 80%. Sehingga dengan ini membuktikan bahwa adanya peningkatan pemahaman kesetaraan gender melalui metode role playing pada anak kelompok B.