Abstrak


Hubungan Tingkat Depresi dengan Derajat Merokok pada Siswa di SMK N 2 Surakarta


Oleh :
Fauziah Febriyanti - G0018075 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Tingkat depresi merupakan salah satu faktor risiko perilaku merokok pada remaja. SMK N 2 Surakarta tidak luput dari masalah perilaku merokok pada siswanya dengan keterangan guru Bimbingan Konseling, masih banyak siswa yang merokok dan belum ada tindakan pencegahan yang terstruktur. Penelitian sebelumnya tentang hubungan depresi dan merokok memiliki hasil penelitian yang bervariasi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menilai ada tidaknya hubungan antara tingkat depresi dengan derajat merokok pada siswa SMK N 2 Surakarta dan sebagai tambahan informasi untuk penelitian selanjutnya.

Metode: Penelitian ini merupakan penlitian observasional analitik dengan pendekatan belah lintang (cross sectional). Penelitian dilakukan di SMK N 2 Surakarta dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK N 2 Surakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling sebanyak 103 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner Indeks Brinkman dan Beck Depression Inventory-II (BDI-II). Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman.

Hasil: Mayoritas responden mengalami depresi minimal (55.3%), sebagian mengalami depresi ringan (30.1%) dan sedang (14.6%) serta tidak ada responden dengan depresi berat. Sebanyak 44.7% responden adalah perokok ringan, 9.7% responden perokok sedang dan tidak ditemukan perokok berat. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat depresi dan derajat merokok (p=0.023) dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.223 dengan arah hubungan positif.

Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara tingkat depresi dengan derajat merokok dengan arah hubungan positif dan kekuatan hubungan sangat lemah.

Kata Kunci: depresi; merokok; remaja.