Abstrak


Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan kredit oleh masyarakat pada perum pegadaian (studi kasus di perum pegadaian cabang Klaten)


Oleh :
Raditya Anindika - F0104086 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Kebutuhan akan uang tunai kadang-kadang menjadi kebutuhan yang segera dan mendesak yang tidak diimbangi dengan adanya ketersediaan akan uang tunai yang dimiliki. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu adanya suatu lembaga/institusi yang menyediakan pembiayaan dengan syarat atau prosedur yang mudah serta bunga yang tidak membebani masyarakat. Perum pegadaian adalah sarana pendanaan alternatif yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pegadaian adalah sebuah BUMN yang usaha intinya adalah bidang jasa penyaluran kredit/pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dengan jaminan barang yang bernilai ekonomis. Penelitian ini mengambil topik tentang pengambilan kredit di Perum Pegadaian, lokasi penelitian ini adalah Perum Pegadaian Cabang Klaten, perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh antara tingkat pendapatan, rasio nilai taksiran dengan jumlah pinjaman, tanggungan keluarga, jangka waktu pengembalian kredit, penggunaan kredit untuk konsumsi rumah tangga, dan tingkat pendidikan (variabel independen) terhadap besarnya pengambilan kredit (variabel dependen) di Perum Pegadaian Cabang Klaten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh variabel independen tersebut terhadap variabel dependen (Besarnya Pengambilan Kredit). Sedangkan hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa diduga faktor tingkat pendapatan, rasio nilai taksiran dengan jumlah pinjaman, tanggungan keluarga, jangka waktu pengembalian kredit, penggunaan kredit untuk konsumsi rumah tangga, dan tingkat pendidikan mempunyai pengaruh positif terhadap pengambilan kredit di Perum Pegadaian Cabang Klaten. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Dari hasil Uji Statistik menunjukan bahwa keenam variabel independen tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap pengambilan kredit pada derajat signifikansi 5%. Faktor rasio nilai taksiran dengan jumlah pinjaman memiliki pengaruh negatif terhadap pengambilan kredit, sedangkan faktor-faktor lainnya berpengaruh positif terhadap pengambilan kredit. Dari hasil Uji Asumsi Klasik ternyata tidak terjadi Autokorelasi, Multikolinieritas maupun Heteroskedastisitas. Hasil dari penelitian tersebut, disarankan pihak pegadaian lebih intensif dalam memonitor nasabah untuk mengatahui keefektifan pemberian kredit agar lebih tepat sasaran, sedangkan saran untuk masyarakat adalah supaya memanfaatkan kredit yang didapat dengan sebaik-baiknya sehingga kredit yang didapatkan dapat benar-benar digunakan untuk kebutuhan yang penting bukan untuk kegiatan konsumtif lainnya.