Pembelajaran dengan tujuan untuk menumbuhkan karakter dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal yang ada dimasyarakat kepada peserta didik. Penanaman nilai-nilai kearifan lokal dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dengan melakukan pengembangan dalam media pembelajaran. Tujuan penelitian ini yakni, (1) mendeskripsikan terkait pembelajaran untuk menumbuhkan karakter peserta didik di sekolah dasar, (2) mengetahui pengembangan media pembelajaran audiovisual berbasis nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Suku Baduy dalam menumbuhkan karakter peserta didik, (3) mengetahui kevalidan media pembelajaran audiovisual berbasis nilainilai kearifan lokal Suku Baduy dalam menumbuhkan karakter peserta didik, (4) mengetahui efektifitas media pembelajaran audiovisual berbasis nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Suku Baduy dalam menumbuhkan karakter peserta didik.
Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analyze, design, development, implementation and evaluation). Subjek penelitian merupakan peserta didik kelas IV SD Negeri di Kabupaten Lebak. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, dokumentasi dan angket (angket penilaian ahli, angket respon peserta didik dan angket karakter peserta didik). Angket penilaian ahli dan angket respon peserta didik dilakukan untuk mengetahui kevalidan media pembelajaran audiovisual berbasis nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Suku Baduy, sedangkan angket karakter peserta didik dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan media pembelajaran audiovisual berbasis nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Suku Baduy untuk menumbuhkan karakter peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian ahli dan respon peserta didik terhadap media pembelajaran audiovisual berbasis nilai nilai kearifan lokal masyarakat Suku Baduy menunjukkan bahwa media pembelajaran audiovisual berbasis nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Suku Baduy dikatakan valid dan layak untuk digunakan. Berdasarkan uji Independent Sample T-Test menunjukkan bahwa pada pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh taraf signifikansi 0,377 > 0,025, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rerata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan pada post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh taraf signifikansi 0,000 < 0>
