;

Abstrak


Hubungan Disabilitas Leher dengan Kualitas Hidup pada Tenaga Kesehatan yang Menderita Nyeri Leher di RSUD Dr. Moewardi Surakarta


Oleh :
Yerliza Agricha - S551902003 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang : Nyeri leher adalah salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling umum ditemukan di seluruhdunia. Gangguan ini bahkan dapat berkaitan dengan risiko kecacatan. Kualitas hidup (QoL) adalah konstruksi global yang mencakup fungsi fisik, sosial, dan psikologis, fungsi peran, dan vitalitas. Melakukan studi pengukuran terkait hubungan antara nyeri leher dan QoL dinilai penting. 

Tujuan : Mengetahui hubungan disabilitas leher dengan kualitas hidup pada tenaga kesehatan yang menderita nyeri leher di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Metode : Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr.Moewardi Surakarta pada tenaga kesehatan yang bekerja di RSUD Dr. Moewardi yang masuk dalam kriteria inklusi padaperiode bulan Desember 2022–Februari 2023. Sampel berjumlah 63 tenaga kesehatanteknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner kepada responden untuk melihat tingkat disabilitas leher dan kualitas hidup respondenAnalisis data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat.

Hasil : Didapatkan sejumlah 37 (58%) responden perempuan dan 26 (42%) responden laki-laki. Usia termuda adalah 26 tahun dan usia tertua adalah 36 tahun. Seluruh responden mengisi kuesioner Neck Disability Index (NDI) dan Short Form36 (SF-36). Didapatkan 61 (96%) responden memiliki minimal disability dan 2 (4%) responden memiliki moderate disability. Pada penilaian kualitas hidup, didapatkan 60 (95%) responden memiliki kualitas hidup baik sedangkan 3 (5%) responden memiliki kualitas hidup buruk. Hasil analisis uji Fisher didapatkan nilai p value 0,906 (>0.05) yangmenunjukkan tidak adanya hubungan yang berarti.

Kesimpulan : Penelitian ini menemukan bahwa disabilitas leher tidak berhubungan dengan kualitas hidup pada kelompok tenaga kesehatan yang menderita nyeri leher di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.