Abstrak


Peranan Perempuan Pengrajin Jumputan di Kampung Wisata Tahunan Kota Yogyakarta


Oleh :
Zulfa Amalia - D0315067 - Fak. ISIP

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal memiliki beragam potensi wisata yang menarik. Beragam potensi kebudayaan, kuliner dan kerajinan yang khas pada Kampung Wisata di Kota Yogyakarta menjadi daya tarik bagi wisatawan.  Salah satu potensi tersebut yaitu jumputan yang menjadi produk kerajinan yang khas dan diunggulkan di  Kampung Wisata Tahunan. Perkembangan jumputan tidak bisa lepas dari kontribusi kaum perempuan sebagai pengrajin jumputan, yang dulunya menggantungkan perekonomian pada pihak laki-laki. Berbagai peranan dilaksanakan oleh perempuan pengrajin jumputan setempat untuk meningkatkan perekonomian mereka sekaligus melestarikan jumputan di Kampung Wisata Tahunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan perempuan pengrajin jumputan di Kampung Wisata Tahunan Kota Yogyakarta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peranan dari Ralph Linton. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yang mana peneliti mencari informan yang mengerti tentang aktivitas pengrajin jumputan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap perempuan pengrajin jumputan. Analisis data yang digunakan ialah model interaktif dari Miles & Huberman dengan cara mengumpulkan data, mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data penelitian menggunakan triangulasi sumber terhadap tokoh pengrajin jumputan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan pengrajin jumputan menjalankan peranannya dengan cukup baik, meskipun dengan tanggung jawab yang berbeda antar pengrajin. Peranan tersebut diwujudkan dengan pelaksanaan kewajiban dan perolehan hak dari aktivitas perempuan pengrajin jumputan yang berkaitan dengan produksi, promosi dan pemasaran. Peranan produksi ini meliputi pengadaan alat dan bahan, pembuatan motif, pewarnaan, penjemuran dan pelepasan ikatan, pengelolaan limbah, pembuatan berbagai bentuk produk jumputan, pemenuhan kapasitas produksi, kepemilikan tenaga kerja, serta keikutsertaan dalam pelatihan. Peranan promosi meliputi penggunaan media promosi, promosi di showroom dan pameran, pemberian bonus atau diskon dan pengadaan workshop. Peranan pemasaran meliputi pengemasan, penentuan harga dan keuntungan serta perluasan wilayah pemasaran. Perempuan pengrajin jumputan yang paling banyak menjalankan peranannya adalah perempuan pengrajin mandiri, dilanjutkan dengan perempuan pengrajin pemilik showroom yang memiliki peranan lebih sedikit dan yang paling sedikit peranannya ialah perempuan pengrajin produksi.

Kata kunci: Peranan, Pengrajin Perempuan, Jumputan