Abstrak


Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Tebu (Saccharum Officinarum L.) Tanaman Pertama dan Keprasan di Kabupaten Pekalongan


Oleh :
Mafaza Alfia Firda - H0817051 - Fak. Pertanian

Pertanian mempunyai arti penting dan peran strategis dalam pembangunan nasional. Sektor pertanian telah memasuki dunia bisnis yang mempertimbangkan biaya dan pendapatan. Salah satunya yaitu komoditas tebu di Kabupaten Pekalongan. Kebutuhan supply tanaman tebu semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kebutuhan gula di masyarakat. Penggunaan faktor produksi sangat penting dalam menentukan produksi yang dihasilkan, biaya dan pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan petani, serta pengaruh dan efisiensi alokatif faktor produksi pada usahatani tebu tanaman pertama dan keprasan di Kabupaten Pekalongan.
Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi yang dipilih yaitu Kecamatan Sragi, Kecamatan Kajen, dan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu (1) Analisis usahatani untuk mengetahui biaya, penerimaan, dan pendapatan petani; (2) Uji Asumsi Klasik, terdiri dari uji multikoliniearitas dan heteroskedastisitas; (3) Uji Kriteria Statistik, terdiri dari uji koefisien determinasi, uji F (simultan), uji t (parsial); (4) Analisis Faktor Produksi; (5) Analisis Efisiensi Alokatif.
Hasil perhitungan dan analisis data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani tebu tanaman pertama sebesar Rp 21.020.224,10/Ha/MT, sedangkan tanaman keprasan sebesar Rp 8.620.319,56. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebesar 98,1% jumlah produksi tebu di Kabupaten Pekalongan dapat dijelaskan oleh seluruh faktor yang diteliti, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Uji F menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, penggunaan faktor produksi cara tanam pertama atau keprasan variabel luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk ZA, pupuk Phonska, pupuk KCl, dan pestisida secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi tebu. Uji t menunjukkan bahwa faktor produksi cara tanaman pertama atau keprasan luas lahan, bibit, dan tenaga kerja berpengaruh nyata, sedangkan pupuk ZA, pupuk Phonska, pupuk KCl, dan pestisida tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi tebu. Analisis efisiensi alokatif menunjukkan bahwa seluruh faktor produksi cara tanam pertama atau keprasan yang diteliti secara bersama-sama belum mencapai efisiensi alokatif.
Saran bagi petani yaitu perlu adanya perencanaan modal dan tenaga kerja agar dapat membudidayakan tebu dengan tanaman pertama sebab lebih menguntungkan. Selain itu, pemerintah perlu mengadakan subsidi dan kredit modal bagi petani tebu di Kabupaten Pekalongan.