Abstrak


Sarekat islam toli-toli tahun 1916-1919


Oleh :
Oriza Vilosa - C0502039 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui kondisi sosial, ekonomi dan politik Toli-toli pada tahun 1916-1919, (2) Untuk mengetahui lahir dan berkembangnya Sarekat Islam Toli-toli pada tahun 1916-1919, (3) Mengetahui peran Sarekat Islam dalam dinamika kehidupan masyarakat Toli-toli tahun 1916-1919. Peneliti dalam hal ini menggunakan metode historis. Tahapan dari metode tersebut antara lain: heuristik, kritik, interpretasi, dan dilanjutkan dengan historiografi. Sumber-sumber arsip yang digunakan antara lain beberapa arsip dari bundel algeemene secretarie koleksi ANRI dan Sarekat Islam Conggres (1e-4e National Conggres). Batavia 1916-1920, geheim voor den dienst Koleksi perpustakaan Sana Budaya Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sarekat Islam (SI) lokal Toli-Toli merupakan organisasi pergerakan yang lahir dan berperan bagi masyarakat Toli-Toli pada tahun 1916-1919. Tahun-tahun tersebut masyarakat Toli-Toli berada dibawah kekuasaan pemerintah kolonial. Keberadaan pemerintah kolonial dengan kebijakannya seperti heerendienst dan belasting pada tahun 1916-1919, dirasakan masyarakat Toli-Toli sebagai faktor yang menyebabkan keterpurukan sosial, ekonomi dan politik masyarakat saat itu. Akan tetapi, isu-isu tersebut telah menjembatani hubungan SI dengan masyarakat, penguasa lokal Toli-Toli serta pemerintah kolonial di ToliToli. Pergerakan SI Toli-Toli juga memiliki khas kelokalan sebagaimana disebut-sebut sebagai ciri SI pada umumnya. Pendekatan-pendekatan SI lokal Toli-Toli melalui media agama, politik, sampai keberhasilannya dalam melibatkan penguasa lokal dalam proses pergerakannya, menjadikan SI lokal Toli-Toli memliki karakter yang berbeda dari SI-SI lokal lainnya. Ditinjau dari ideologi pergerakannya, SI lokal Toli-toli lebih dipengaruhi oleh salah satu unsur haluan CSI, yakni Abdoel Moeis. Indikasi tersebut didapat dari perjalanan pergerakan SI Toli-toli. Pendirian Abdoel Moeis yang keluar pada kongres-kongres CSI praktis diberlakukan di Toli-toli, seperti pemikiran Abdoel Moeis mengenai agama, ide nasionalisme, kapitalisme dan penekanan terhadap hal-hal umum. Melihat pengaruh SI yang mulai dirasakan oleh pihak pemerintah kolonial, maka skemudian pemerintah kolonial melakukan beberapa bentuk penekanan terhadap gerakan SI Toli-toli. Akan tetapi, ambisi tokoh SI lokal Toli-toli seperti Maros dan dukungan dari tokoh CSI seperti Abdoel Moeis, tekat SI untuk melawan pemerintah kolonial dapat dipertahankan. Sebagai indikasi pengaruh SI Toli-Toli adalah terjadinya peristiwa pemberontakan masyarakat pada tahun 1919 yang mengambil korban dari personil pegawai pemerintah kolonial dan penguasa lokal Toli-Toli. Spontanitas masyarakat Toli-Toli tidak dapat dijauhkan dari pengaruh SI Toli-Toli yang lahir dari tahun 1916.