Antraknosa atau penyakit busuk buah dapat mengakibatkan kerusakan pada buah pisang dan menurunkan kualitas buah pasca panen. Antraknosa disebabkan oleh jamur C. gloeosporioides. Pengendalian antraknosa umumnya menggunakan fungisida kimia yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan. Strategi alternatif penanganan antraknosa adalah kontrol biologis menggunakan mikroba antagonis. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri rhizosfer tanaman pisang yang dapat menghambat pertumbuhan C. gloeosporioides.
Pengujian antagonisme isolat bakteri dan jamur patogen dilakukan dalam cawan petri berisi media potato dextrose agar (PDA). Isolat yang memiliki aktivitas antagonis terhadap C. gloeosporioides diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi koloni dan selnya. Pengujian aktivitas kitinase dilakukan untuk mengetahui mekanisme antibiosis ditunjukkan dengan adanya zona bening.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 isolat yang bersifat antagonis terhadap C. gloeosporioides dengan karakter morfologi koloni dan sel yang berbeda-beda. Isolat R5b yang memiliki daya penghambatan paling tinggi yaitu sebesar 69,44%. Berdasarkan sekuens 16s rRNA, isolat R5b teridentifikasi berkerabat dekat dengan Bacillus subtilis strain HBUAS68710 dengan tingkat kemiripan 99,93%. Isolat bakteri antagonis yang diperoleh tidak menunjukkan adanya aktivitas kitinolitik karena tidak ada pembentukan zona bening pada hasil pengujian.