Abstrak


Analisis Konsepsi Siswa SMP di Kota Surakarta pada Konsep Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Ditinjau dari Tingkatan Kelas


Oleh :
Novelina Andika Kusuma - K4519055 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk (1) melihat profil konsepsi siswa SMP di Kota Surakarta pada materi pemanasan global dan perubahan iklim, (2) melihat keterkaitan profil konsepsi siswa SMP di Kota Surakarta jika ditinjau dari tingkatan kelas. Desain penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bersifat non-eksperimental dengan jenis Ex-Post Facto. Penelitian ini dilakukan pada tiga SMP di Kota Surakarta dengan teknik stratified cluster random sampling sehingga didapat sampel sebanyak 520 siswa dari kelas VII hingga IX. Instrumen yang digunakan yaitu berupa 10 butir soal essay. Teknik validasi instrumen yang digunakan meliputi uji validitas yang mana terdapat uji validitas isi dengan menggunakan kesepakatan Gregory dan uji validitas melalui penilaian ahli, serta dilakukan uji reliabilitas yang terdiri dari uji reliabilitas Inter-Rater Reliability dan Focus Group Discussion. Setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik human scoring. Hasil dari penelitian ini menunjukkan profil konsepsi siswa SMP di Kota Surakarta pada konsep pemanasan dan perubahan iklim masih berada pada tingkat tidak memiliki pemahaman konseptual yang mana mendapatkan hasil 38% siswa dari seluruh sampel yang digunakan lalu 32% siswa yang memiliki tingkat parsial sedangkan sisanya 30?rada pada tingkat baik. Profil konsepsi siswa SMP di Kota Surakarta pada konsep pemanasan global dan perubahan iklim jika ditinjau dari tingkatan kelas menunjukkan bahwa pada siswa kelas VII 40?rada pada tingkat tidak memiliki pemahaman konseptual lalu 30?rada pada tingkat parsial sedangkan sisanya 30?rada pada tingkat yang baik. Siswa kelas VIII didominasi pada tingkat parsial sebanyak 35% lalu 33% siswa berada pada tingkat tidak memiliki pemahaman konseptual dan sisanya 32?rada pada tingkat baik. Kelas IX didominasi pada siswa yang tidak memiliki pemahaman konseptual yang mana berjumlah 41% lalu 30?rada pada tingkat parsial dan sisanya 29?rada pada tingkat baik. Melalui penelian ini dapat digunakan sebagai acuan serta bahan kajian pada penelitian selanjutnya maupun penelitian sejenis serta dapat digunakan sebagai dasar dalam pemilihan model maupun metode pembelajaran bagi guru agar siswa memiliki profil konsepsi yang lebih baik. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi Lembaga Pendidikan dalam merancang kurikulum pembelajaran sehingga guru dapat merancang pembelajaran berdasarkan tingkat pemahaman konsep siswa.