Abstrak


MODEL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN OLEH PENYULUH SWASTA DALAM MEMBANGUN NAFKAH RUMAH TANGGA BERKELANJUTAN (STUDI KASUS PROGRAM RADHIA TANI CROWDE DI KABUPATEN BANTUL)


Oleh :
Lugtyandini Wahyunindyah - H0419046 - Fak. Pertanian

Lugtyandini Wahyunindyah. H0419046. 2023. “Model Pemberdayaan Perempuan oleh Penyuluh Swasta dalam Membangun Nafkah Rumah Tangga Berkelanjutan (Studi Kasus Program Radhia Tani Crowde di Kabupaten Bantul)”. Dibimbing oleh Widiyanto, S.P., M.Si., PhD. dan Dr. Agung Wibowo, S.P. M.Si. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah kawasan pertanian sekaligus kawasan industri, sehingga penduduk tidak hanya bekerja di sektor pertanian saja tetapi merangkap juga di sektor industri. Kabupaten Bantul memiliki posisi yang strategis di DIY karena terletak di sebelah selatan dan tengah DIY. Tanah yang subur menjadikan Kabupaten Bantul sebagai salah satu wilayah agraris di DIY. Ibu – ibu KWT di Kabupaten Bantul mayoritas menjadi ibu rumah tangga. Pemberdayaan perempuan Radhia Tani hadir untuk meningkatkan kapasitas ibu ibu KWT sehingga menjadi berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk a). menganalisis prinsip kegiatan program pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan nafkah rumah tangga berkelanjutan oleh CROWDE di Kabupaten Bantul. b). menganalisis model pemberdayaan perempuan oleh CROWDE di Kabupaten Bantul. c). menganalisis peran perempuan terhadap nafkah rumah tangga berkelanjutan di Kabupaten Bantul. Metode yang digunakan adalah deskriptif  kualitatif dengan teknik pengambilan sampel informan secara purposive dan snowball sampling. Model analisis data yang digunakan adalah menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Proses pengumpulan data diperoleh dari wawancara, observasi partisipatif dan dokumen. Validitas data ditentukan melalui triangulasi sumber dan metode.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya pemberdayaan perempuan dengan menggunakan model Participatory Learning and Action (PLA) dan menggunakan prinsip kesetaraan, kemandirian, partisipatif, dan berkelanjutan memberikan dampak positif terhadap perempuan dalam membangun nafkah rumah tangga berkelanjutan (sustainable livelihood). Peran perempuan dalam rumah tangga dilihat dari peran reproduktif dan produktif, dimana dengan adanya pemberdayaan perempuan memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan. Transformasi tingkat kesadaran perempuan ditampakkan anggota KWT yang beralih dari kesadaran magis menuju kesadaran kritis. Anggota KWT di Kabupaten Bantul dengan kesadaran kritisnya memberi dampak dengan berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Perempuan berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan, perempuan berkontrbusi selama satu tahun sekali membeli baju anggota keluarga untuk kebutuhan hari raya, dan perempuan berkontribusi dalam kebutuhan perawatan kesehatan dan obat dalam keluarga. Program pemberdayaan Radhia Tani menjadi dorongan perempuan dalam membangun nafkah rumah tangga berkelanjutan dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Lugtyandini Wahyunindyah. H0419046. 2023. “Model Pemberdayaan Perempuan oleh Penyuluh Swasta dalam Membangun Nafkah Rumah Tangga Berkelanjutan (Studi Kasus Program Radhia Tani Crowde di Kabupaten Bantul)”. Dibimbing oleh Widiyanto, S.P., M.Si., PhD. dan Dr. Agung Wibowo, S.P. M.Si. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah kawasan pertanian sekaligus kawasan industri, sehingga penduduk tidak hanya bekerja di sektor pertanian saja tetapi merangkap juga di sektor industri. Kabupaten Bantul memiliki posisi yang strategis di DIY karena terletak di sebelah selatan dan tengah DIY. Tanah yang subur menjadikan Kabupaten Bantul sebagai salah satu wilayah agraris di DIY. Ibu – ibu KWT di Kabupaten Bantul mayoritas menjadi ibu rumah tangga. Pemberdayaan perempuan Radhia Tani hadir untuk meningkatkan kapasitas ibu ibu KWT sehingga menjadi berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk a). menganalisis prinsip kegiatan program pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan nafkah rumah tangga berkelanjutan oleh CROWDE di Kabupaten Bantul. b). menganalisis model pemberdayaan perempuan oleh CROWDE di Kabupaten Bantul. c). menganalisis peran perempuan terhadap nafkah rumah tangga berkelanjutan di Kabupaten Bantul. Metode yang digunakan adalah deskriptif  kualitatif dengan teknik pengambilan sampel informan secara purposive dan snowball sampling. Model analisis data yang digunakan adalah menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Proses pengumpulan data diperoleh dari wawancara, observasi partisipatif dan dokumen. Validitas data ditentukan melalui triangulasi sumber dan metode.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya pemberdayaan perempuan dengan menggunakan model Participatory Learning and Action (PLA) dan menggunakan prinsip kesetaraan, kemandirian, partisipatif, dan berkelanjutan memberikan dampak positif terhadap perempuan dalam membangun nafkah rumah tangga berkelanjutan (sustainable livelihood). Peran perempuan dalam rumah tangga dilihat dari peran reproduktif dan produktif, dimana dengan adanya pemberdayaan perempuan memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan. Transformasi tingkat kesadaran perempuan ditampakkan anggota KWT yang beralih dari kesadaran magis menuju kesadaran kritis. Anggota KWT di Kabupaten Bantul dengan kesadaran kritisnya memberi dampak dengan berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Perempuan berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan, perempuan berkontrbusi selama satu tahun sekali membeli baju anggota keluarga untuk kebutuhan hari raya, dan perempuan berkontribusi dalam kebutuhan perawatan kesehatan dan obat dalam keluarga. Program pemberdayaan Radhia Tani menjadi dorongan perempuan dalam membangun nafkah rumah tangga berkelanjutan dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.